Breaking News:

Festival Budaya Tua Buton - Galau Kerena Jomblo? Ikut Pesta di Sini Kamu Akan Disuapin Gadis Cantik

Mau makan disuapin gadis cantik? Kamu wajib datang ke sini ya.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI
Pada pekande kandea, masyarakat duduk bersama untuk makan dari suapan seorang gadis. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler masih ingat dengan pribahasa, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya.

Ya pribahasa tersebut dapat diartikan jika setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, sama dengan yang ada di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Di sini ada sebuah budaya yang dipergunakan untuk menyambut prajurit yang baru pulang perang, namun mereka lebih senang menyebutnya pesta.

Pesta penyambutan tersebut diberi nama pakende kandea yang berarti makan bersama.

"Pekande kandea ini dahulu dilakukan untuk merayakan prajurit yang baru pulang berperang, makan bersama-sama," kata La Ode Muhamad Syahrial, Khatib Masjid Agung Keraton Buton di acara Festival Budaya Tua Buton, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (24/8/2016).

Dilangsir dari Kompas.com, pakende kandea kini tak lagi diselenggarakan untuk menyambut para prajurit yang pulang perang, namun sebagai rangkaian acara dari pesta adat.

Biasanya pestanya berupa pesta akil balik, pasusu atau pendidikan telinga untuk anak, tandaki (khitanan untuk anak laki-laki), pesta pernikahan, pesta panen, hingga acara kematian.

Ada yang berbeda dengan pesta makan yang satu ini lho guys.

Pesta makan di sini dilakukan sembari duduk bersama dan berhadap-hadapan, sedangkan bagian tengahnya ditaruh tempat makan yang terbuat dari kuningan berisikan lauk pauk.

Tempat makan tersebut diberi nama dulang.

2 dari 3 halaman

Dulang ditutup oleh panamba, tudung saji yang dihias dengan ornamen cantik.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI

Setelah doa syukur dipanjatkan, panamba disibak dan nampaklah beragam lauk pauk khas Buton.

Ada ikan dole (ikan goreng tumbuk), lopu lopu (beras ketan), nosu waluyo (ayam masak kelapa) dan sayur kopohu (sayur jantung pisang).

Eits, jangan buru-buru kamu santap guys.

Makan di sini dari suapan seorang gadis cantik Buton lho.

Di pekande kandea ada seorang gadis lajang penjaga talang, ia bertugas melayani para tamu dengan menyuapi atau mengambilkan lauk.

"Jadi zaman dulu pacaran tak bisa seperti sekarang ini. Pekande kandea menjadi ajang bertemu pemuda dan para gadis. Setelah disuapi mereka akan mengobrol. Pemuda setelah makan juga harus bayar, tapi bayarnya terserah," kata Sarsina, penduduk lokal Buton kepada KompasTravel.


KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI

Namun seiring berjalannya zaman, sekarang bukan hanya gadis, ibu-ibu pun juga ikut membantu menjaga talang.

Hal unik lainnya, para penjaga talang ini telah menyiapkan kotak dan pelastik untuk mempersiapkan bila ada tamu yang ingin membungkus makanan untuk dibawa pulang.

Inilah khazanah lokal setempat yang menjadi daya tarik Buton.

3 dari 3 halaman

Pekande kandea adalah rangkaian acara dari Festival Budaya Tua Buton yang diselelanggarakan tanggal 19-24 Agustus 2016.

Ini adalah acara rutin tahunan Kabupaten Buton dalam rangka melestarikan budaya dan ajang promosi Buton sebagai destinasi wisata.

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
Sulawesi TenggaraButonFestival Budaya Tua Buton Kasuami (Soami) Dolomani Sate Pokea Sinonggi Pulau Labengki Pulau Bokori
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved