Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah minum es campur dengan perpaduan cendol khas Minang yang terbuat dari beras?
Es tebak dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di Sumatera Barat.
Kalau kamu lagi melancong ke Bukittinggi, bisa mampir sebentar ke Pasar Atas atau Pasa Ateh yang banyak menjual es tebak.
Es tebak sendiri pada dasarnya merupakan minuman es campur.
Namun yang membedakannya adalah tebak yang terdapat dalam campuran es ini.
Tebak terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan tepung sagu, kemudian diberi air dan sedikit garam.
Adonan tersebut dimasak dan dicetak hingga bentuknya mirip seperti cendol, namun memiliki tekstur yang sedikit lebih keras.
Semangkuk es tebak umumnya berisi tebak, ketan hitam, tape, cincau, alpukat, dan nangka.
Sebelum disajikan, es tebak diberi es batu kemudian disiram dengan santan dan pemanis.
Uniknya, es batu dalam es tebak terlebih dahulu diserut menggunakan mesin penyerut es yang memiliki roda pemutar.
Es batu yang akan diserut terlebih dahulu dijepit menggunakan penjepit, kemudian diserut dengan menggerakkan roda pemutar.
Siang hari adalah saat yang tepat untuk menikmati segarnya es tebak.
Rasa manisnya mampu menghilangkan rasa dahaga setelah seharian bertualang.