TRIBUNTRAVEL.COM - Laut Mati yang terletak di antara Yordania dan Israel tak akan menenggelamkan orang.
Tingginya kandungan garam yang membuat orang bisa mengapung membuat tempat ini jadi destinasi wisata paling banyak dikunjungi.
Mineral dalam air dan lumpurnya yang diyakini berkhasiat menjadi daya tarik bagi wisatawan dunia.
Dilansir dari Kompas.com, para ahli lingkungan mengatakan bahwa Laut Mati berpotensi menyusut menjadi sebuah kolam tak bernyawa.
Sebagai titik perairan terendah di muka bumi, Laut Mati butuh penanganan untuk mengatasi potensi kekeringan.
Ancaman kekeringan akan menimpa Laut Mati pada tahun 2050 terkait sejumlah faktor seperti perubahan iklim dan dampak industri.
Permukaan air Laut Mati terus menurun dengan kecepatan yang mengkhawatirkan dari 0,8 sampai 1,2 meter per tahun.
Laut Mati yang kering meninggalkan jurang-jurang besar dan kosong di bagian bawahnya, atau disebut sinkhole.
Para ahli bahkan menduga dalam sehari muncul satu sinkhole baru.
Namun, tak ada cara untuk mengetahui kapan dan bagaimana ia akan muncul.