Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar kenaikan harga rokok tengah berhembus kencang.
Pemerintah mengaku mendengarkan usulan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengaji penyesuaian tarif cukai rokok sebagai salah satu instrumen harga rokok.
"Cukai rokok belum kami diskusikan lagi, tapi kami kan biasanya setiap tahun ada penyesuaian tarif cukainya," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (17/8/2016), seperti dilansir dari Kompas.com
Traveler merasa sudah tahu banyak tentang rokok?
Yuk uji pengetahuanmu melaui informasi berikut.
1. Jam Tayang Iklan

komunitaskretek.or.id
Meme rokok
Iklan rokok tayang di TV setelah jam 9 malam, loh.
Kenapa dermikian?
Hal itu karena di Indonesia iklan yang ditayangkan oleh media elektronik diaatur berdasarkan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 109 tahun 2012.
Iklan rokok boleh disiarkan pada pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat.
Tak hanya itu, penayang itu hanya dilakukan pada sponsor acara hiburan dan olahraga.
Bukan hanya iklan di TV, pabrik rokok di Indonesia juga masih diizinkan beriklan di media cetak dan elektronik dan ruang terbuka.
2. Warning Text
Setiap bungkus rokok pasti ada tulisan peringatan.
Kurang lebih bunyinya seperti ini :
"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN"
Peringatan tersebut sudah ada dari tahun 1999 loh.
Warning text tersebut tercantum dalam aturan pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012.
3. Gambar Menyeramkan di Bungkus Rokok

kompasiana.com
Meme Rokok
Tak cukup dengan warning text, pemerintah memberi aturan baru untuk mencantumkan gambar yang mengerikan di setiap bungkus rokok.
Peringatan merokok kini juga harus menggunakan tanda "18+" di bagian kanannya.
Gambar peringatan ini berasal dari Thailand dan telah dipergunakan di negara-negara seperti Indonesia.
4. Saus Rokok
FYI traveler, rokok terbuat dari tembakau yang di campur dengan saus tertentu.
Saus ini yang memberikan rasa dan aroma tertentu dari sebatang rokok.
Nah, saus itu adalah zat kimia yang berbentuk cair yang di semprotkan pada tembakau kemudian diaduk dan dijemur, baru setelah itu dilinting.
Sedangkan rasa manis pada gabus yang kita hisap adalah air biang gula yang disemprotkan.
Biasanya tembakau disimpan dalam gudang dan ditimbun dalam waktu yang lama.
Nah, kalau sudah kelamaan bisa jadi tembakau itu mengandung kuman dan berbau apek.
Untuk menghilangkan bau tak sedap tersebut dipakailah saus, seperti dilansir dari blog Negri Senja.
5. Tipe Rokok
Traveler, rokok memiliki tiga kelompok, yaitu rokok mild, kretek, dan cerutu.
Tipe-tipe tersebut dikategorikan berdasarkan kandungan tar dan nikotin.
Rokok mild memiliki sekitar 14-15 mg tar dan 5 mg nikotin.
Rokok tipe kretek memiliki sekitar 20 miligram tar dan 4-5 miligram nikotin.
Sementara rokok cerutu memiliki kandungan tar dan nikotin paling besar dan menjadi yang paling berbahaya menurut dokter.
Hal itu karena cerutu dibuat dari daun tembakau kering yang digulung-gulung menjadi silinder gemuk, lalu dilem, jadi daun tembakau tidak dicacah.
6. Tanggal Kadaluarsa Rokok
Informasi yang tercantum dalam rokok mengenai tanggal, bulan, dan tahun bukanlah kode expired produk melainkan kode produksi.
Kode produksi menunjukkan kapan rokok tersebut dibuat bukan waktu kadaluarsanya.
Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 Pasal 10 ayat (2) huruf c, informasi kesehatan meliputi kode produksi, tanggal, bulan, dan tahun produksi, serta nama dan alamat produsen yang diletakkan pada sisi bawah kemasan bagi kemasan berbentuk kotak persegi panjang dan kotak dengan sisi lebar yang sama atau pada sisi bawah kemasan bagi kemasan berbentuk silinder.
Sayangnya, tidak dicantumkan sampai kapan rokok ini aman untuk di konsumsi.
So traveler, kamu masih yakin rokok yang kamu hisap tidak kadaluarsa?
7. Penemu Rokok Kretek
Rokok kretek adalah rokok asli penemuan orang Indonesia.
Kisah kretek bermula dari Kota Kudus.
Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada akhir abad ke-19.
Awalnya, Haji Djamari, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada.
Lalu Haji Djamari mengoleskan minyak cengkeh.
Setelah itu, sakitnya pun reda, Haji Djamari lantas bereksperimen untuk membuat rokok.
8. Alasan Diciptakannya Rokok Kretek
Dari rasa sakit yang di rasakan Haji Djamari menjadi awal penemuan rokok kretek.
Setelah sakitnya pun reda, Haji Djamari bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.
Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria.
Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh.
Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang.
Dari situ, kabar rokok sebagai omat pun meyebar.
Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir dan Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh.
Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi keretek, maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan rokok kretek.
9. Negara Penghisap Rokok Terbanyak
Serbia menjadi negara penghisap rokok terbanyak di dunia.
Tak tanggung-tanggung dalam setahun, setiap kepala mengabiskan rokok sebanyak 2.861 batang rokok.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mencatat 41% penduduk Serbia merokok secara berkala, jumlahnya mencapai 3,3 juta orang.
Jika program anti rokok oleh pemerintah terus berlanjut, diperkirakan jumlah perokok di Serbia akan berkurang menjadi 35% atau 2,7 juta penduduk pada tahun 2025.
Tapi untuk sementara ini, rata rata konsumsi rokok di Serbia mencapai tiga bungkus per minggu
10. Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia
Tanggal 31 Mei diperingati sebagai hari tanpa tembakau se-sedunia.
Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun 1987.
Gerakan ini menyerukan para perokok agar berpuasa untuk merokok.
Diharapkan, para perokok berhenti merokok selama 24 jam yang dilakukan serentak di seluruh dunia.
Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai penyebarluasan kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan.
Setiap tahunnya, diperkirakan kebiasaan merokok dapat menyebabkan kematian sebanyak 5,4 juta jiwa.