Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Travelers, tahukah kamu kalau China punya tradisi aneh yaitu menikahkan mayat?
Tradisi ini ternyata masih berlaku di suku pedalaman China.
Mereka menikahkan pria lajang dan wanita lajang yang sudah meninggal.
Tradisi ini sempat dilarang setelah terbentuknya Republik Rakyat China pada 1949.
Namun, pencurian mayat kembali terjadi di wilayah Shanxi.
Dan diduga mayat tersebut dicuri untuk dinikahkan.
Setelah insiden hilangnya jasat di wilayah Shanxi, tradisi mengawinkan mayat kembali dilakukan oleh warga China.
Bagi masyarakat China, anak yang tidak menemukan jodoh sampai ajal, akan menjadi hal memalukan bagi keluarga.
Mereka percaya bahwa orang yang telah mati membutuhkan seorang istri untuk masuk ke surga, agar arwah mereka tidak kesepian di alam baka.
Untuk mengadakan pernikahan mayat dengan mayat ini pun tidak murah.
Semua tergantung pada kondisi mayat.
Kalau sudah membusuk, biasanya akan diberi harga murah, mulai 20 jutaan.
Bahkan, ada yang menjadikan tradisi pernikahan mayat ini sebagai bisnis.
Ada jasa mak comblang yang sengaja mencuri mayat orang tidak dikenal kemudian menjualnya.
Dilansir dari anorak.co.uk, tahun 2006 lalu seorang pria bernama Song telah membunuh 6 wanita untuk dijual untuk dijadikan pengantin mayat.
Dalam pengakuannya pada polisi ia mengatakan, lebih mudah membunuh daripada mencari mayat di kuburan.