TRIBUNTRAVEL.COM -- Presiden pertama RI, Soekarno terkenal memiliki kecintaan pada seni dan budaya.
Tak banyak diketahui umum, sang proklamator yang memiliki panggilan Bung Karno itu mengoleksi sampai sekitar 2.800 lukisan.
Lukisan-lukisan tersebut kebanyakan tersimpan di Istana Negara dan awalnya tak dapat dinikmati secara bebas oleh masyarakat.
Kini, Anda dapat melihat 28 lukisan koleksi Istana Negara karya seniman maestro Indonesia.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI
Pameran 28 lukisan koleksi Istana Negara karya seniman maestro Indonesia berjudul "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia" diselenggarakan mulai 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
Karya-karya ini tampil di pameran berjudul "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia".
Pamerannya diselenggarakan mulai 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
"Makna Goresan Juang Kemerdekaan adalah imaji, citraan, gambaran, visualisasi yang mengisahkan dan menuturkan kisah-kisah heroik, bersejarah, dan mengandung semangat merdeka, bebas menuju sebuah tujuan, yakni negara berdaulat, adil dan, makmur," kata Mikke Susanto, kurator pameran Goresan Juang Kemerdekaan.
Pameran ini menampilkan 28 karya dari 20 maestro lukis Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Baoseki Abdullah, serta Presiden Soekarno sendiri.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI
Kurator pameran, Mikke Susanto menjelaskan karya yang dilukis Presiden Soekarno berjudul "Rini"
Koleksi dibagi menjadi tiga sub tema.
Pertama, potret tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sub tema berikutnya adalah kondisi sosial masyarakat masa revolusi.
Selain itu ada juga koleksi lukisan tentang jejak perjuangan dari masa penjajahan Belanda hingga tahun 1950 atau disebut Kenusantaraan.
Untuk berkunjung ke pameran ini pengunjung tak dipungut biaya alias gratis.
Syaratnya, pengunjung tak memotret lukisan secara close up dan menggunakan lampu kamera guna menghindari plagiarisme.
Pengunjung juga dilarang membawa tongsis ataupun benda tajam lainnya, serta tak boleh membawa makanan atau minuman ke ruang pamer lukisan.
Pameran dibuka setiap hari pukul 09.00-20.00 WIB.
Untuk menuju gedung Galeri Nasional, Anda dapat menaiki angkutan umum Trans Jakarta dan berhenti di Stasiun Gambir.
Gedung Galeri Nasional berada persis di seberang Stasiun Gambir.
Pameran karya seni yang merekam perjuangan bangsa Indonesia terbilang jarang bisa kita saksikan.
So, jangan lewatkan kesempatan ini

