Breaking News:

Wisata Semarang - Usia Masjid Tertua di Sekayu Lebih 500 Tahun, Tiangnya Hadiah Dari Raden Patah

Kayu-kayu jati pilihan tersebut dikirim ke Kesultanan Demak Bintoro dengan cara diikat dan dirakit melalui aliran Kali Semarang

Editor: Vovo Susatio
Wikipedia
Tiang-tiang utama Masjid Sekayu di Kampung Sekayu Semarang Tengah, Jawa Tengah 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana teduh terasa di dalam Masjid Sekayu.

Sejumlah orang khusyuk beriktikaf, beberapa di antaranya bersandar pada saka masjid.

Saat Ramadhan, masjid yang terletak di Kampung Sekayu Semarang Tengah, Jawa Tengah ini nampak lebih ramai dari biasanya.

Masjid Sekayu yang didirikan pada 1413 Masehi dipercaya sebagai masjid tertua di Jawa Tengah, tujuh tahun lebih tua dari masjid Agung Demak yang didirikan pada 1420 M.

"Sekayu berasal dari kata Central Kayu atau Kampung Pekayuan. Dulunya pangkalan kayu jati unggul yang dikumpulkan dari Ungaran, Solo, Wonogiri dan sekitarnya,"kata Takmir Masjid Sekayu Ahmad Arif, Sabtu (18/06).


Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Sholat berjamaah di Masjid Sekayu, Kampung Sekayu, Semarang Tengah, Jawa Tengah

Di kampung inilah seorang ulama dari Cirebon bernama Kiai Kamal kemudian mendirikan Masjid Sekayu.

Sang ulama adalah panglima perang yang diperintah Sunan Gunung Jati mengumpulkan kayu untuk pembangunan Masjid Agung Demak

Kayu-kayu jati pilihan tersebut dikirim ke Kesultanan Demak Bintoro dengan cara diikat dan dirakit melalui aliran Kali Semarang.

Selanjutnya, rakitan kayu tersebut dialirkan ke Demak melalui Laut Jawa.

2 dari 3 halaman

"Untuk membangun Masjid Demak, bahan-bahannya ditampung di sini (Semarang). Dulu wilayah Johar itu laut, arusnya menuju pelabuhan dan ke arah timur lewat Moro Demak adalah Kerajaan Demak Bintoro. Kayu-kayu tersebut tinggal didorong ke timur sudah sampai Demak," kata Arif.

Pada awal pendirian, kata Arif, atap Masjid Sekayu menggunakan bahan rumbia, berlantai tanah dengan empat tiang penyangga utama.

Tiang penyangga itu konon adalah hadiah dari Raden Patah, pendiri dan raja Demak pertama yang memerintah tahun 1500-1518..

Raden Patah berkenan memberi hadiah ini sebagai penghargaan terhadap pengabdian para ulama pendiri Masjid Sekayu karena peran mereka dalam pembangunan Masjid Agung Demak.

Seiring perkembangan zaman, bangunan masjid Sekayu mengalami perubahan setelah beberapa kali direnovasi.

Menurut Arif, beberapa sisi bangunan utama masih dipertahankan sesuai aslinya, yakni mustoko masjid, pintu, dan empat tiang penyangga yang telah dibungkus sisiran kayu tipis tanpa mengganti tiang asli.

Arif mengatakan, berdasarkan penelitian tim dari Universitas Diponegoro (Undip), sesuai topoponik struktur Kota Semarang, masjid Sekayu rupanya pernah menjadi masjid besar Semarang.

Ini terjadi setelah kantor kabupaten berpindah tiga kali, yakni dari Bubakan ke Gabahan, kemudian dari Gabahan ke Sekayu.

Perpindahan itu sesuai perintah Raja Demak agar kantor kabupaten harus berhadapan dengan masjid.

Tak pelak, lanjut Arif, sejumlah gang di sekitar masjid Sekayu sampai kini disebut Gang Kepatihan, Temenggungan, dan Padepokan (Depok) yang berarti pusat pertahanan prajurit.

3 dari 3 halaman

Di luar kompleks masjid terdapat gang Kanuragan (Kranggan), Bedagan dan Beteng yang berarti pertahanan dari musuh. (*)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
SemarangJawa TengahRamadhanMasjid SekayuSolo127 HoursUtahAron RalstonJames SevignyJim Davidson
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved