Breaking News:

Wisata Balikpapan - Daeng Misi Berjualan 1.600 Jalangkote/Hari, Pastel Lezat untuk Buka Puasa

Alhamdulillah selama bulan puasa sehari bisa menjual habis 1.600 biji jalangkote. Biasanya pembeli bisa memborong dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000

Editor: Vovo Susatio
TRIBUNKALTIM.CO/AYUK FITRI
Jalangkote makanan gorengan khas Makassar berbentuk menyerupai pastel yang dijajakan di Balikpapan, Kalimantan Timur 

Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Ayuk Fitri

TRIBUNTRAVEL, BALIKPAPAN - Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah bagi umat Islam yang menjalankannya.

Tidak terkecuali bagi para pedagang penganan yang menyediakan menu berbuka puasa dan sahur.

Di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berkah Ramadhan dirasakan para pedagang jalangkote.

Jalangkote merupakan makanan gorengan khas Makassar yang bentuknya menyerupai pastel.

Dikutip dari wikipedia, perbedaan jalangkote dengan kue pastel adalah pada ketebalan kulitnya.

Pastel memiliki kulit lebih tebal dibandingkan jalangkote.

Jalangkote juga biasa dimakan bersama sambal cair, campuran cuka dan cabe.


TribunKaltim.co/Ayuk Fitri
Daeng Misi melayani pembeli jalangkote khas Makassar buatannya di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (13/6/16).

Di Balikpapan, kudapan lezat ini biasa dijadikan takjil atau pengantar berbuka puasa.

Saat bulan Ramadan, di Kota Balikpapan banyak pedagang yang marak menjual jalangkote di pasar-pasar Ramadhan atau di pinggiran jalan kota Balikpapan.

2 dari 3 halaman

Misi atau akrab disapa Daeng Misi, adalah pedagang jalangkote yang membuka lapak di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat.

Ia mulai berjualan sejak pukul 12.00 Wita.

Saat ditemui Senin (13/6/16) lalu, Misi terlihat sibuk menggoreng jalangkote, meniriskannya lalu meletakkan kue itu pada sisi penyajian di gerobak dorongnya.

"Saya menjual empat biji jalang kote seharga Rp 5.000," ujarnya.


TribunKaltim.co/Ayuk Fitri
Jalangkote khas Makassar buatan Daeng Misi yang dijual di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sejak lima tahun lalu Misi sudah membuka lapaknya yang berada tepat di pertigaan pintu masuk Pasar Pandansari.

Misi tidak hanya berjualan pada Ramadhan saja, setiap hari dia rutin menjajakan gorengan khas Makassar tersebut.

Daeng Misi yang berasal dari daerah Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, bersyukur karena usaha berjualan kue tersebut laris pembeli, terutama di bulan Ramadhan.

"Alhamdulillah selama bulan puasa sehari bisa menjual habis 1.600 biji jalangkote. Biasanya para pembeli bisa memborong dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000 sekali beli," ungkapnya.

Daeng Misi selalu menggunakan bahan-bahan segar untuk menjaga kualitas rasa jalangkote buatannya.

Dalam sehari, Daeng Misi dapat menggunakan tepung terigu seberat 25 Kg dan menggunakan minyak goreng sebanyak 5 liter.

3 dari 3 halaman

Para pelanggan yang berdatangan pun rela mengantre untuk menunggu jalangkote yang digoreng kira-kira 10 menit hingga matang.

"Saya sudah biasa beli di sini, rasa sausnya itu yang enak, beda dari yang lain. Di sini juga bisa beli jalangkote yang basah untuk digoreng sendiri di rumah, harganya terjangkau," ungkap Eli, warga Balikpapan yang memborong jalangkote hingga Rp 30.000.

Hal serupa juga disampaikan oleh Husman.

"Sering beli di sini karena rasanya renyah. Saya sama istri sering beli kalau liburan, bukan cuma saat puasa. Ditambah lagi penjualnya ramah, makanya saya suka belanja di sini," kata Husman.

Daeng Misi bersyukur karena kue seperti jalangkote ini berjualannya tidak bergantung pada cuaca.

"Musim hujan atau panas tidak masalah, jualan saya selalu laku," ujar Misi.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
Kalimantan TimurBalikpapanPasar PandansariJalangkote Danau Jempang Gangan Manok
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved