Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan saat Pandemi? Ini 5 Langkah yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Berangkat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi liburan di tengah pandemi Covid-19

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak buruk bagi industri pariwisata dunia, tak terkecuali Indonesia.

Wabah tersebut membuat tempat-tempat wisata di Indonesia terpaksa harus melakukan penutupan.

Namun setelah melewati beberapa fase, kini sektor pariwisata Indonesia perlahan bangkit kembali.

Berbagai destinasi wisata yang tadinya tutup atau berhenti beroperasi sementara, satu per satu sudah mulai bisa dikunjungi wisatawan lagi.

Baca juga: Nikmati Liburan Akhir Pekan di Wisata Alam Gunung Pancar Sentul Bogor, Hanya 1 Jam dari Jakarta

Hal ini pun menjadi kabar baik untuk wisatawan yang sudah rindu ingin berlibur.

Namun, berlibur di kala pandemi Covid-19 tidak lagi sama seperti saat liburan sebelum pandemi.

Pasalnya, wisatawan harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru saat berlibur, seperti penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, persiapan liburan di masa pandemi juga harus dilakukan dengan lebih teliti dan berhati-hati.

Supaya aman dan menyenangkan, Kompas.com telah merangkum lima langkah persiapan yang dapat dilakukan sebelum pergi berlibur.

1. Menentukan destinasi wisata yang aman

Jika belum memiliki rencana liburan spesifik, Anda bisa memulainya dengan menentukan destinasi wisata yang ingin dikunjungi dengan mencari referensi situs-situs perjalanan atau media sosial.

Contohnya, Anda bisa menggunakan hashtag #DiIndonesiaAja saat melakukan riset untuk mendapatkan referensi destinasi wisata dalam negeri.

Anda bisa juga mengecek tautan ini untuk mencari inspirasi ide wisata yang nyaman selama pandemi.

Namun, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, faktor kesehatan dan keamanan menjadi salah satu aspek yang patut dipertimbangkan ketika menentukan destinasi wisata.

Sebaiknya, pilih destinasi yang berada di wilayah zona hijau untuk menurunkan risiko penularan Covid-19.

Halaman
1234