TRIBUNTRAVEL.COM - Perjalanan wisata akhirnya dibuka kembali setelah berbulan-bulan ditutup akibat pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang hampir ada disemua negara ini membuat perjalanan wisata mengalami perubahan.
Banyak tren perjalanan yang diminati sesudah pandemi Covid-19.
Sebuah laporan baru oleh McKinsey menggunakan data dari agen perjalanan metasearch Trivago tentang pembukaan kembali pasar perjalanan Jerman untuk menunjukkan perubahan perjalanan wisata setelah covid-19.
• 9 Kesalahan Paling Umum yang Dilakukan Wisatawan di Bandara, Termasuk Membawa Cairan
Simak berbagai perubahan perjalanan wisata setelah pandemi Covid-19 berikut ini.
1. Orang masih ingin bepergian
Terlepas dari semua pembatasan pergerakan, tindakan pencegahan keselamatan, dampak finansial dan risiko yang terkait dengan perjalanan selama pandemi, orang-orang masih tertarik untuk melakukan perjalanan.
Studi MasterCard-Crescent Rating yang mengamati bagaimana Covid-19 telah mempengaruhi negara-negara ASEAN menemukan bahwa, terlepas dari implikasi finansial dari pandemi ini, sebagian besar orang di Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Australia, dan Korea Selatan berencana untuk bepergian setelah tidak ada pembatasan.
2. Perjalanan domestik lebih populer
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, perjalanan domestik sekarang lebih populer daripada perjalanan internasional, lapor McKinsey.
Secara historis, pelancong Jerman lebih menyukai perjalanan internasional daripada liburan domestik tetapi itu semua berubah.
Pada bulan Juni, McKinsey mengatakan ada permintaan 36 persen lebih tinggi untuk perjalanan domestik di negara Eropa daripada untuk perjalanan internasional.
3. Pemesanan tiket di menit-menit akhir
Pembatasan, penutupan bandara, pembatalan penerbangan, dan aturan perbatasan baru berarti sekarang secara signifikan lebih sulit untuk merencanakan perjalanan.
Menurut laporan McKinsey, bagian liburan tahun ini dimulai dalam waktu 30 hari dari waktu pemesanan melebihi periode yang sama tahun lalu sebesar 7 persen.