Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dimulai 9 Juli, Ini 3 Tahapan Pembukaan Pariwisata Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukit Belong, tempat wisata Instagramable di Bali

TRIBUNTRAVEL.COM -  Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan soal rencana tahapan-tahapan dibukanya sektor pariwisata Pulau Dewata.

Hal ini ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, di Ubud, Gianyar, Rabu (17/6/2020).

Koster mengatakan, tahapan ini baru sebatas rencana yang tergantung dengan situasi dan dinamika perkembangan Covid-19 di Bali.

Ada tiga tahap yang dirancang terkait pembukaan pariwisata Bali.

Nasi Campur Men Weti hingga Warung Nikmat Kuta, Ini Rekomendasi 7 Tempat Sarapan Enak di Bali

Tahap pertama pada 9 Juli, pariwisata akan dibuka khusus untuk pergerakan masyarakat lokal Bali dan beberapa sektor tertentu.

Jika situasi kondusif, maka dilanjutkan untuk wisatawan domestik nusantara pada Agustus.

Lalu untuk wisatawan internasional rencananya dibuka mulai September 2020.

“Sekali lagi saya ini tegaskan, ini baru ancang-ancang, bukan jadwal yang pasti akan dilaksanakan. Jadi atau tidaknya ini dilaksanakan akan sangat tergantung situasi dan dinamika perkembangan Covid -19 di lapangan, terutama transmisi lokal di Bali," kata Koster, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2020).

Koster mengatakan, Bali menerapkan prinsip kehati-hatian terkait pembukaan pariwisata ini.

Sebab, saat ini, Bali tengah fokus dalam penanganan Covid-19. Apalagi, saat ini tren kasus transmisi lokal sedang meningkat.

Jika tanpa kehati-hatian ditakutkan terjadi gelombang kedua yang penanganannya akan lebih susah.

Koster mengatakan, tahapan di atas merupakan bagian dari rancangan protokol menghadapi tata kehidupan baru (new normal).

Ia menilai, perkembangan Covid-19 di Bali secara umum masih dinamis.

Bahkan, masih cukup tinggi di beberapa wilayah di Bali.

Untuk itu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali mengambil sikap dalam waktu dekat ini belum layak dan belum kondusif untuk penerapan protokol kesehatan dalam konteks sektor pariwisata.

Halaman
12