Para ilmuwan meyakini asimetri inilah yang mungkin menjadi penyebab mengapa pola aurora terlihat berbeda di kedua kutub.
Namun, studi ini memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar memahami sedikit lebih banyak tentang aurora.
• 5 Tempat Terbaik Melihat Aurora Borealis, Intip Juga Cara Menuju ke Sana
Memahami asimetri akan membantu para ilmuwan "secara akurat memprediksi lokasi dan waktu terjadinya fenomena geospace," Nikolai Østgaard, penulis utama studi ini, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Hasilnya menjadi semacam masalah besar," kata Mike Liemohn, pemimpin redaksi The Journal of Geophysical Research: Space Physics, jurnal di mana penelitian tersebut diterbitkan.
• Mulai 2020 Mendatang, Sriwijaya Air Group Akan Menyediakan Layanan Wifi Gratis
• Meriahkan Tahun Baru Imlek, Pegipegi Tawarkan Promo Tiket Pesawat, Hotel, dan Kereta Api
• Mau Traveling ke Eropa ? Simak 5 Destinasi Menarik untuk Dikunjungi Selama Februari
• Mengenal Polar Vortex, Pusaran Kutub yang Jadi Fenomena Cuaca Dingin Ekstrim di Amerika Serikat
• 10 Manfaat Konsumsi Avokad Setiap Hari, Bisa Menurunkan Berat Badan dan Melindungi Jantung
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)