Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pernah Menjual Satu Ginjalnya untuk Membeli iPhone, Pria Tiongkok ini Alami Infeksi 8 Tahun Kemudian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernah Menjual Satu Ginjalnya untuk Membeli iPhone, Pria Tiongkok ini Alami Infeksi 8 Tahun Kemudian

Setelah mendengar cerita Wang tentang bagaimana dia menjual ginjalnya di pasar gelap untuk membeli iPhone 4, orang tuanya melacak dan menggugat perantara dan dokter yang melakukan operasi.

Mereka akhirnya menerima kompensasi yang cukup besar sebesar 2,2 juta yuan ($ 320.000) yang sebagian besar telah dihabiskan untuk perawatan dan obat-obatan mahal berusia 24 tahun itu.

Lihat Video Selengkapnya di Bawah Ini

Promo AirAsia - Terbang ke Kuala Lumpur dan Bangkok Mulai Rp 19 Ribu, Simak Cara Dapatkannya

Waterbom PIK Tawarkan Student Promo Berdua Cuma Rp 99 Ribu, Ini Syaratnya

The Jungle Waterpark Bogor Tawarkan Promo Khusus Pelajar dan Tiket Gratis, Cek Syaratnya

Terbang ke Singapura untuk Belikan iPhone Pacarnya, Pria Vietnam Ini Bernasib Apes

Siapa yang tak menyukai produk buatan perusahaan Apple?

Setiap seri terbaru yang dirilis selalu dinantikan banyak orang di berbagai negara.

Termasuk saat peluncuran iPhone 6 tahun 2015 lalu ada kisah yang bikin sedikit nyesek.

Ya, jangan sampai nasib kamu sama dengan pria asal Vietnam yang satu ini.

Dilansir dari says.com, pada 2015 lalu seorang pria Vietnam bernama Pham Van Thoai berniat membelikan sebuah iPhone 6 untuk pacarnya.

iPhone yang dibelinya disebuah pusat perbelanjaan Sim Lim Square, Singapura ini memiliki harga sekitar 13 juta rupiah yang setara dengan 5 bulan gajinya.

Namun, saat Pham ingin membawanya ternyata ia harus membayar biaya tambahan sekitar $1.500 atau setara dengan 18.3 juta rupiah sebagai biaya garansinya.

Apa mau dikata, Pham yang tak lancar berbahasa Inggris itu sudah terlanjur menandatangani perjanjian yang diberikan oleh pihak toko.

Dengan gajinya yang hanya $200 atau sekitar 2.7 juta rupiah sebulan, 18.3 juta rupiah merupakan angka yang cukup tinggi.

Akan tetapi, jika ia tak membayar uang garansi tersebut maka pihak toko hanya akan mengembalikan $600 padanya, angka yang jauh di bawah harga belinya.

Kasus itu kemudian dibawa ke Asosiasi Konsumen Singapura (Case) yang sayangnya tak berpihak pada Pham.

Halaman
123