Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengintip Sejarah Singkat di Balik 4 Tradisi Perayaan Natal Paling Populer di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI perayaan Natal

Ini adalah awal dari kartu Natal, yang tidak terlalu jauh berbeda dari yang kita temukan sekarang.

3. Tradisi menghias pohon Natal dapat ditelusuri kembali ke Jerman dan Inggris.

Pohon cemara, yang umumnya digunakan sebagai pohon Natal saat ini, telah lama dianggap sebagai pohon yang beruntung karena mereka tetap hijau bahkan di musim dingin.

Pohon Natal modern dapat ditelusuri kembali ke masyarakat Lutheran Jerman pada abad ke-17, dan mereka pertama kali terlihat di Amerika Serikat di Pennsylvania pada 1820-an (ketika banyak orang Jerman berimigrasi), menurut TIME.

Ratu Victoria dan Pangeran Albert Jerman mempopulerkan tradisi ini ketika sketsa keluarga mereka duduk di samping pohon Natal yang dihias diterbitkan dalam Illustrated London News pada 1846, menurut History.com

Pada akhir 1800-an, pohon-pohon Natal banyak ditemukan di AS dan sering dihiasi dengan ornamen buatan sendiri maupun diimpor dari Jerman.

4. Tradisi menyembunyikan acar di pohon Natal pada mulanya adalah tradisi Jerman.

Weihnachtsgurke, juga dikenal sebagai Christmas Pickle, adalah tradisi yang populer di Amerika Serikat.

Diperkirakan tradisi ini dimulai di Jerman, meskipun hanya sedikit orang yang pernah mendengarnya.

Konon, tradisi ini dimulai di Jerman pada akhir 1900-an, ketika Jerman mempopulerkan ornamen kaca.

Meski demikian, tradisi ini juga diduga sebagai trik pemasaran yang diciptakan oleh mereka yang mengimpor hiasan kaca untuk pohon Natal dari Jerman.

Sebagai bagian dari tradisi, biasanya orangtua menyembunyikan ornamen berbentuk acar berwarna hijau yang mudah disamarkan pada Malam Natal.

Kemudian, anak pertama yang menemukannya di pagi hari akan memiliki keberuntungan di sepanjang tahun baru.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)