Para ilmuwan itu mencari tahu, apa bukti atas klaim produk mereka dan apa yang mereka maksud dengan "detox."
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan para ilmuwan dan jelas bahwa klaim detoks hanya trik pemasaran.
Mitos#4 : Garam dapur adalah racun bagi tubuh. Lebih baik menggantinya dengan garam eksotis yang sehat.
Biasanya kita disarankan untuk mengganti garam biasa dengan garam dari laut merah, garam Himalaya, garam hitam, atau banyak jenis garam lainnya.
Faktanya, perbedaan antara jenis ini sangat kecil, jadi harus mengkonsumsi garam dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan manfaat penuh.
Mitos#5 : Ragi adalah produk buatan dan tidak sehat.
Saccharomyces cerevisiae adalah spesies alami ragi yang alami, bukan dibuat oleh manusia.
Daftar panjang unsur-unsur kimia yang terkandung dalam ragi hanyalah unsur-unsur yang digunakan dalam produksi ragi.
Starter fermentasi yang biasanya digunakan sebagai pengganti ragi sebenarnya adalah ragi yang biasa ditanam sendiri.
Mitos#6 : Kita tidak boleh memanaskan madu karena menghasilkan hidroksimetilfurfural yang berbahaya.
Hydroxymethylfurfural ( HMF ) terkandung dalam semua jenis madu.
Memang benar bahwa konsentrasinya meningkat jika kita memasak produk manis ini, tetapi HMF juga terkandung dalam banyak makanan (dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada madu).
Dan tidak ada penelitian yang membuktikan HMF berbahaya bagi manusia.
Mengonsumsi 30 mg HMF sehari bena-benar aman, tetapi seseorang tidak akan bisa mengonsumsi banyak madu dalam sehari.
Mitos#7 : Mayones adalah sumber kolesterol dan musuh bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.
Mayones memang mengandung banyak lemak, tetapi bukan ide yang baik untuk menggantikannya dengan minyak (zaitun atau wijen) dalam salad.