Menurut artikel berjudul The health hazards of space travel di laman Medical News Today, "Gravitasi mempengaruhi sirkulasi darah dan sistem muskuloskeletal, serta beberapa hal lainnya dalam tubuh."
Ini berarti, "Efek dari gravitasi mikro dapat menghalangi astronot dan tubuh mereka, dari melakukan fungsi yang semestinya diperlukan di ruang angkasa."
Hal ini juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, aritmia jantung, dan atrofi.
Paparan radiasi, sinar kosmik, dan suhu dingin yang ekstrem, seperti dijelaskan Scott Kelly, adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dihadapi oleh wisatawan, bahkan untuk perjalanan singkat ke ruang angkasa.
Menurut artikel tersebut, beberapa penelitian percaya, satu partikel sinar kosmik sekalipun sudah memiliki kekuatan untuk menembus jaringan manusia dan menghancurkan DNA, dapat meningkatkan risiko mutasi dan kanker.
Risiko lain yang juga bisa menimbulkan masalah adalah penyebaran bakteri ketika beberapa orang berada di jarak yang cukup dekat, karena mereka nantinya tinggal sementara di pesawat ruang angkasa.
Jadi, risiko wisata ruang angkasa terdiri dari perpaduan tiga hal.
Yakni, penyebaran bakteri atau virus dengan fakta terganggunya sistem kekebalan tubuh, dan kemungkinan virus dorman/tidak aktif dapat teraktivasi kembali.
Penumpang juga dapat mengalami mabuk ruang angkasa dan disorientasi.
"Hal tersebut dapat memengaruhi penglihatan, kemampuan kognitif, keseimbangan, dan kendali motorik."
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)