PENJELASAN DI BALIK 'WAJAH' KEPITING HEIKEGANI
Pola 'wajah' menyeramkan di cangkang kepiting heikegani disebut-sebut sangat menyerupai wajah seorang samurai yang sedang marah.
Konon, ketika prajurit Heike meninggal dan tenggelam, jiwanya berpindah ke kepiting itu dan mengukir wajahnya di cangkangnya.
Kepiting itu lantas disebut sebagai kepiting Heikegani atau kepiting Heike.
Terkadang, orang-orang Jepang juga menyebutnya sebagai kepiting Samurai.
Namun astronom sekaligus penulis terkenal Amerika, Carl Sagan, pernah berspekulasi bahwa pola yang mirip wajah samurai pada kepiting itu disebabkan oleh seleksi buatan.
Menurut Sagan, sejak zaman dahulu nelayan yang mendapatkan kepiting berwajah Samurai ini akan melemparkannya kembali ke laut untuk menghormati klan Heike yang gugur.
Menurutnya, tindakan itulah yang dapat mempertahankan bentuk DNA Heikegani terlepas dari tidak adanya garis genetik di antara mereka.
Namun, kepiting Heike yang ukurannya kecil sekitar 4 cm, memang tidak dikonsumsi oleh orang-orang Jepang.
Hingga sekarang, para nelayan biasanya akan membuangnya jika kepiting tersebeut ikut terjaring.
Selain itu, kepiting jenis ini, yang mana cangkangnya menyerupai wajah manusia juga telah ditemukan di seluruh dunia.
Lipatan yang menyerupai wajah samurai yang marah sebenarnya adalah titik di mana otot menempel pada karapas (cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh crustacea).
Terlepas dari legenda tentang reinkarnasi tersebut, kepiting ini memang dapat terlihat seperti wajah seorang Samurai yang marah.
Hal ini disebabkan kemampuan bawaan kita untuk menemukan dan melihat kesan wajah dalam berbagai objek acak, sebuah fenomena yang disebut pareidolia.
Artikel ini telah tayang di laman intisari.grid.id dengan judul "Heikegani: Kepiting Berwajah Manusia yang Disebut Reinkarnasi Samurai yang Marah"
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)