Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Legenda tentang Heikegani, Kepiting Berwajah Samurai yang Sedang Marah dari Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heikegani, kepiting berwajah mirip samurai yang marah di Jepang

TRIBUNTRAVEL.COM - Di Jepang, ada kepiting unik dan disakralkan dengan pola wajah yang menyerupai samurai yang sedang marah pada permukaan cangkangnya. Kepiting tersebut dinamakan heikegani.

Bagi penggemar seafood, kepiting merupakan sajian yang jadi favorit.

Rasanya yang gurih dan sedikit manis dipadu keasyikan untuk mencungkili daging dari cangkangnya yang keras membuat makan kepiting jadi pengalaman unik.

Bicara tentang kepiting, ada kepiting 'berwajah' unik dan dianggap sakral dari Jepang.

Kepiting tersebut dinamakan Heikegani.

(Amusing Planet)

Mengutip laman intisari.grid.id, heikegani merupakan kepiting yang memiliki pola 'wajah' menyeramkan pada cangkangnya.

Keberadaan kepiting heikegani erat dikaitkan dengan legenda tentang samurai di Jepang.

Yakni, pertempuran samurai yang terjadi sekitar delapan abad yang lalu.

Saat itu, tepatnya tahun 1185 di daerah Shimonoseki, Jepang dua prajurit tangguh dari klan Heike (Penguasa kekaisaran Jepang) dan dari klan Minamoto yang berjuang untuk merebut takhta.

Mereka saling berhadapan di teluk kecil bernama Dan-no-ura.

Dalam pertempuran sengit itu, ratusan prajurit samurai kehilangan nyawa mereka.

Tubuh mereka pun tenggelam oleh ombak di lautan.

Minamoto akhirnya memenangkan peperangan dan kemudian menjadi Shogun pertama, atau penguasa militer Jepang.

Patung di Taman Mimosusogawa, Shimonoseki, Jepang. (Hidetsugu Tonomura / Flickr)
Patung di Taman Mimosusogawa, Shimonoseki, Jepang. (Hidetsugu Tonomura / Flickr)

Untuk memperingati pertempuran Dan-no-ura, dibangunlah dua patung perunggu yang menggambarkan dua prajurit Samurai di sebuah taman kecil bernama Mimosusogawa, di tepi laut dekat dengan Jembatan Kanmonkyo di Shimonoseki, Jepang.

Kedua patung ini diapit oleh replika meriam dan kapal.

PENJELASAN DI BALIK 'WAJAH' KEPITING HEIKEGANI

Pola 'wajah' menyeramkan di cangkang kepiting heikegani disebut-sebut sangat menyerupai wajah seorang samurai yang sedang marah.

Konon, ketika prajurit Heike meninggal dan tenggelam, jiwanya berpindah ke kepiting itu dan mengukir wajahnya di cangkangnya.

Kepiting itu lantas disebut sebagai kepiting Heikegani atau kepiting Heike.

Terkadang, orang-orang Jepang juga menyebutnya sebagai kepiting Samurai.

(Timothy Takemoto / Flickr)

Namun astronom sekaligus penulis terkenal Amerika, Carl Sagan, pernah berspekulasi bahwa pola yang mirip wajah samurai pada kepiting itu disebabkan oleh seleksi buatan.

Menurut Sagan, sejak zaman dahulu nelayan yang mendapatkan kepiting berwajah Samurai ini akan melemparkannya kembali ke laut untuk menghormati klan Heike yang gugur.

Menurutnya, tindakan itulah yang dapat mempertahankan bentuk DNA Heikegani terlepas dari tidak adanya garis genetik di antara mereka.

Namun, kepiting Heike yang ukurannya kecil sekitar 4 cm, memang tidak dikonsumsi oleh orang-orang Jepang.

Hingga sekarang, para nelayan biasanya akan membuangnya jika kepiting tersebeut ikut terjaring.

Selain itu, kepiting jenis ini, yang mana cangkangnya menyerupai wajah manusia juga telah ditemukan di seluruh dunia.

Lipatan yang menyerupai wajah samurai yang marah sebenarnya adalah titik di mana otot menempel pada karapas (cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh crustacea).

Terlepas dari legenda tentang reinkarnasi tersebut, kepiting ini memang dapat terlihat seperti wajah seorang Samurai yang marah.

Hal ini disebabkan kemampuan bawaan kita untuk menemukan dan melihat kesan wajah dalam berbagai objek acak, sebuah fenomena yang disebut pareidolia.

Artikel ini telah tayang di laman intisari.grid.id dengan judul "Heikegani: Kepiting Berwajah Manusia yang Disebut Reinkarnasi Samurai yang Marah"

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Tags: