Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Faktor Alam yang Menyebabkan Indonesia Rawan Terjadi Gempa Bumi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta Indonesia

Sekitar 17 persen dari gempa bumi terbesar atau sekitar 5 hingga 6 persen gempa bumi yang terjadi di dunia terjadi di daerah Sabuk Alpine.

Baik Cincin Api Pasifik maupun Sabuk Alpine, Indonesia termasuk di kedua jalur ini.

Wilayah yang termasuk dalam sabuk Alpine adalah Jawa, Sumatra, Himalaya, Mediterania, Atlantika.

Meskipun rentan terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi, letak Indonesia di Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpine membuat wilayahnya memiliki tanah yang subur.

3. Indonesia berada di titik pertemuan antara 3 lempeng Bumi

(http://geological-library.blogspot.com)

Lembaran bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia.

Gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng bumi terjadi jika lempeng ini bergeser, pecah, atau bahkan mencuat ke atas.

Selain gempa, adanya tumbukan lempeng juga bisa menyebabkan tsunami setelah gempa.

Contohnya adalah gempa dan tsunami tahun 2004 yang terjadi di Aceh.

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami meliputi Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan, daerah Fak-Fak dan Yapen di wilayah Papua, dan masih banyak lagi.

4. Terletak di batas konvergen antara lempeng Sunda dan lempeng Indo-Australia

Gempa bumi biasa terjadi di Sumatera karena pulau ini berada di perbatasan konvergen di mana Lempeng Sunda berada di zona subduksi di bawah Lempeng Indo-Australia.

Lempeng ini bergerak miring dengan kecepatan 60 mm per tahun dan komponen di belahan kanannya didorong oleh sesar mendatar/lateral di Pulau Sumatra, terutama sesar besar Sumatera.

Pada 2 Juli 2013, gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Provinsi Aceh.

Gempa ini disebabkan oleh lempeng Sunda yang bersubduksi dengan lempeng Indo-Australia.

Halaman
123