TRIBUNTRAVEL.COM - Beredar sebuah video dan foto yang menggambarkan kondisi Jembatan Ponulele di Palu, Sulawesi Tengah yang hancur akibat diterjang tsunami, Jumat (28/9/2018).

Jembatan Palu IV atau Jembatan Ponulele merupakan sebuah jembatan yang terletak di Kota Palu.

Dahulunya jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

• Keindahan Pantai Talise Palu Sebelum Tsunami, Punya Panorama Sunset yang Memukau

Jembatan Ponulele di Palu membentang di atas Teluk Talise yang berada di kelurahan Besusu dan Lare.

Jembatan ini menghubungkan kesamatan Palu Timur dengan Palu Barat.

Jembatan lengkung ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia, sekaligus menjadi jembatan lengkung ketiga didunia, setelah Jepang dan Prancis.

Panjang jembatan utama yakni sekitar 250 meter.

Titik tertinggi lengkungan jembatan yakni 20,2 meter dari badan jembatan dan lebar jembatan sekitar 7,5 meter.

Jembatan tersebut menjadi bukti jika Kota Palu memiliki keanekaragaman landscape alam, mulai dari gunung, lembah, dan laut.

Dulunya pesona Jembatan Palu ini sering dikunjungi oleh wisatawan yang hobi berfoto-foto.

Banyak juga warga yang singgah di atas jembatan untuk menikmati keindahan pemandangan Kota Palu.

Sekaligus juga menjadi ikon utama Kota Palu.

Para pendatang yang ingin menyaksikan kemegahan jembatan sambil duduk duduk dan menikmati jajanan khas Kota Palu yang dijual di sana.

Dulunya ada lokasi untuk bersantai dan beristirahat terletak tidak jauh dari area jembatan melengkung ini.

Kini kondisi jembatan sudah tidak semegah dulu.

Jembatan Ponulele Hancur Akibat Gempa 7.7 SR di Donggala

Tiang-tiang penyangganya hancur.

Semula bentuk jembatan kuning tersebut melengkung cantik, namun karena hantaman tsunami bentuknya sudah tidak sekokoh dan secantik dulu lagi.

Melalui akun twitter, Sutopo Purwo Nugroho @Sutopo_PN memperlihatkan kondisi awal jembatan Ponulele sebelum dan sesudah terjadinya tsunami.

Jembatan tersebut hancur akibat dampak dari gempa 7,7 SR di Donggala.

Sutopo menjelaskan gempa tersebut berasal dari Sesar Koro yang aktif bergerak dan melintasi Kota Palu.

Bahkan pemukiman yang berada di bawah jembatan tersebut ikut hancur tersapu oleh tsunami.

 (TribunTravel.com/ Ayumifatkhul)