TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) kemarin, membuat Pantai Talise terkena imbasnya.
Pantai Talise adalah sebuah pantai yang letaknya tidak begitu jauh dari Kota Palu, tepatnya di sepanjang teluk Palu.
Lokasi pantai ini berada di sepanjang Jalan Rajamoli sampai Jalan Cut Mutia.
• 7 Tips Jaga Diri Tetap Aman Meski Gempa Bumi Terjadi Saat Traveling
• Bandara Palu Ditutup Akibat Gempa 7,7 SR di Donggala

Sebelum terjadinya gempa dan tsunami di wilayah Palu, Pantai Talise terkenal dengan pantai yang memiliki pasir putih dengan ombaknya yang tenang dan memukau.
Memandang keindahan teluk dari Pantai Talise disore hari menjadi lokasi yang tepat untuk menghabiskan waktu sore.
Memiliki keindahan sunset, Pantai Talise juga memiliki perbukitan yang memesona dan akan memanjakan mata pengunjung dengan keindahan panoramanya.

Selain hanya menikmati keindahannya, aktivitas yang bisa dilakukan di sana antara lain renang, menyelam, memancing, hingga sky air.
Berada dekat dengan pusat kota menjadikan pantai ini banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar dan para wisatawan.
Sambil menikmati keindahannya, pengunjung juga bisa menjajal aneka jajanan yang dijual di sana.
Di antaranya pisang goreng, pisang eppe, jagung, teh, kopi, dan sarabba.
Sarabba adalah minuman khas Makassar yang lezat disantap kala hangat, minuman ini hampir sama dengan bajigur.
Jika ingin berkunjung ke sana, waktu yang tepat adalah sore hari.

Karena matahari akan turun dan menampakkan keindahan sunset nan eksotis.
Di malam hari wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan lampu yang warna-warni dari perahu nelayan yang tengah berlayar.
Namun, panorama keindahan Pantai Talise hilang dalam sekejab karena terjangan tsunami.

Dilansir dari Kompas.com, ada seorang saksi mata yang menyebutkan banyak korban meninggal dunia di Pantai Talise setelah serangan tsunami yang menghantam kawasan tersebut.
Kerusakan Pantai Talise juga dilaporkan sangat parah.
Bahkan jalan raya yang memiliki dua jalur kini sebagian sudah lenyap di terjang gelombang tsunami.

"Jalan raya hanya menyisakan sebagian, sebagian lainnya hancur," kata seorang saksi mata Nining (32), dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/8/2018).
Sejarah mencatat, sebagian besar gempa di wilayah Sulawesi Tengah disebabkan oleh sesar Palu Koro.
"Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers, Jumat (28/9/2018).
(TribunTravel.com/Ayumiftakhul)