Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Di Pulau Satonda NTB, Ada Danau di Tengah Laut hingga Pohon Berbuah Batu

Penulis: sri juliati
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danau Satonda adalah fenomena langka karena airnya yang asin dengan tingkat kebasaan (alkalinitas) sangat tinggi dibandingkan air laut umumnya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Umumnya, danau berada di tengah-tengah pulau yang besar atau daratan.

Namun tidak dengan danau yang berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ini.

Tepatnya di Pulau Satonda, ada danau yang berada di tengah laut.

Luas Danau Satonda sekitar seperempat luas lahan pulaunya yakni 552 hektare.

Dilansir dari Kompas.com dan alambudaya.com, keindahan Pulau Satonda terkenal hingga ke mancanegara.

Pasalnya, dahulu ada dua ilmuwan Eropa, Stephan Kempe dan Josef Kazmierczak meneliti Danau Satonda pada tahun 1984, 1989, dan 1996.

Hasil penelitian mereka menyebutkan, Danau Satonda adalah fenomena langka karena airnya yang asin dengan tingkat kebasaan (alkalinitas) sangat tinggi dibandingkan air laut umumnya.

Keduanya berpendapat, basin Satonda muncul bersamaan dengan terbentuknya kawah tua yang berumur lebih dari 10.000 tahun lalu.

Danau purba di Pulau Satonda itu terbentuk dari letusan Gunung Satonda ribuan tahun lalu.

Gunung api Satonda konon berumur lebih tua dari Gunung Tambora atau tumbuh bersamaan dengan beberapa gunung api parasit yang tersebar di sekeliling Tambora.

Danau yang terbentuk di kawah Satonda dulunya terisi air tawar.

Letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami mengantar air laut mengisi kawah tersebut dan mengubahnya menjadi danau air asin hingga hari ini.

Selain karena keunikan dan keindahannya, Pulau Satonda juga menyimpan kekayaan terumbu karang di perairan sekitarnya.

Pulau Satonda telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) pada 1999 oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan karena potensi alam lautnya memiliki kekayaan terumbu karang.

Di Pulau Satonda juga telah disiapkan area snorkeling dan diving bagi pengunjung di sekitar pantai.

Di tepi danau, traveler akan melihat pohon yang berbuah batu.

Batu-batu tersebut memang sengaja digantungkan oleh wisatawan yang sempat berkunjung ke sana.

Konon batu-batu yang digantung tersebut mewakili doa dan harapan orang-orang yang dipercaya akan terkabu.

Pohon tersebut sering disebut Pohon Kalibuda atau Pohon Harapan.