Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Badai Florence mendekati wilayah Pesisir Timur Amerika Serikat.
Hadirnya Badai Florence memaksa evakuasi besar-besaran.
Melansir laman Kompas.com, otoritas Amerika Serikat mengeluarkan peringatan badai kategori 4 pada Selasa (11/9/2018) terkait datangnya Badai Florence.
Sebagai informasi, setiap badai kategori 3, 4 atau 5 diklasifikasikan sebagai badai besar.
Perintah evakuasi diwajibkan bagi penduduk yang tinggal di pesisir Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Virginia.
Badai Florence pun terbilang sebagai badai yang besar dan ganas.
Diperkirakan, Badai Florence akan mendarat pada Jumat pagi (14/9/2018) waktu setempat.
Kali ini TribunTravel.com telah merangkum fakta tentang Badai Florence dari beberapa sumber.
1. Kecepatan angin.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Kompas.com, pada Selasa (12/9/2018) kemarin kecepatan angin telah mencapai 225 km per jam yang semakin mendekati arah pantai Pesisir Selatan dan Carolina Utara.
Sementara menurut The Hurricane Center via laman Heavy, pada puncaknya Badai Florence dapat mencapai kecepatan 241 km per jam.
Ini berarti hanya selisih kecepatan 11 km per jam untuk dimasukkan sebagai badai Kategori 5.
Namun, NHC menyebut, Badai Florence akan memiliki kecepatan angin maksimal 195 km/jam, atau turun dari perkiraan sebelumnya, dengan perlambatan terjadi selama 24 jam ke depan.
2. Memaksa evakuasi besar-besaran.
Lebih dari satu juta orang penduduk yang tinggal di wilayah pesisir pantai Virginia, Carolina Utara, dan Carolina Selatan diperintahkan untuk segera evakuasi.
3. Curah hujan yang akan memecahkan rekor.
Curah hujan yang dihasilkan Badai Florence mencapai 40 inci atau sekitar satu meter di beberapa daerah setelah mencapai daratan Carolina Utara dan Carolina Selatan.
Serta menyebabkan beberapa wilayah di Carolina Utara kemungkinan menghadapi tornado.
3. Ancaman berlipat ganda.
NHC (Pusat Badan Nasional AS) memperingatkan adanya tiga ancaman yang ditimbulkan Badai Florence.
Yakni gelombang badai mematikan di pantai, banjir besar akibat hujan, dan angin yang merusak.
4. Dampaknya tidak hanya di Pesisir Timur AS.
Menurut NewsWeek, efek residual dari Badai Florence berpeluang mencapai New York dan New Jersey, meskipun Badai Florence tidak akan secara langsung mengenai satu dari kedua negara bagian tersebut.
Di Mount Holly, New Jersey, ada peringatan banjir pesisir yang dikeluarkan pada Senin (10/9/2018) lalu sampai jam 5 sore waktu ET.
Warga di kedua negara bagian ini telah disarankan untuk bersiap-siap menghadapi badai.
5. Badai Florence diperkirakan membuat cuaca di negara bagian lain lebih hangat.
Menurut laman mlive.com, sementara wilayah bagian tenggara AS kemungkinan menghadapi badai besar, negara bagian Michigan dan wilayah Great Lakes mendapat efek cuaca yang lebih baik.
Cuaca yang menyenangkan ini menjadi efek samping dari Badai Florence.
Angin topan memiliki pola sirkulasi yang mengirim udara ke luar dan ke atas dari topan.
Udara kemudian tenggelam saat bergerak menjauh dari badai.
Udara yang tenggelam ini kemudian memanas dan mengering.
Jadi, akan ada area berbentuk donat sepanjang 500 mil yang mengelilingi sebuah badai yang memiliki cuaca lebih cerah dan hangat dari biasanya.
Area ini mencakup Michigan dan wilayah Great Lakes.
6. Badai Florence tidak sendirian.
Melansir laman Mashable, saat ini adalah puncak musim angin topan di Atlantik.
Yakni, waktu di mana suhu laut yang hangat dan angin berkurang yang biasanya memuntahkan badai paling banyak.
Pada 12 September, Atlantik memiliki tiga badai bernama (badai tropis dengan angin berkelanjutan setidaknya 39 mph), serta ada dua pola cuaca lain yang bisa dengan cepat menjadi sistem badai yang terorganisir.