Breaking News:

4 Kisah Pemandu Wisata Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19, Ada yang Pilih Alih Profesi

Pemandu wisata Indonesia mengalami krisis finansial karena tak dapat bekerja di tengah pandemi virus corona.

athensguide.com
ILUSTRASI pemandu wisata 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemandu wisata Indonesia mengalami krisis finansial karena tak dapat bekerja di tengah pandemi virus corona. 

Ada berbagai upaya yang mereka lakukan untuk menyambung hidup.

Selain alih profesi, mereka juga berupaya meminta bantuan pemerintah.  

Pemandu wisata diwakili oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI) daerah Bali, Sulawesi Utara, dan Yogyakarta, menceritakan berbagai upaya tersebut. 

Pemandu Wisata Buat Kartun untuk Sindir Kelakuan Wisatawan Menyebalkan

Berikut kesimpulan akan apa yang dibutuhkan oleh pemandu wisata Indonesia di masa krisis pandemi virus corona:

1. Lebih butuh bantuan uang tunai ketimbang pelatihan

Ketua HPI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Imam Widodo mengatakan unsur pelatihan dalam Kartu Pra Kerja tidak sesuai dengan kondisi saat ini. 

"Ini yang sangat kami sayangkan, lah, kami ini tenaga profesional sudah terlalu banyak ikut pelatihan. Sekarang ini yang kami butuhkan stimulus fresh money untuk biaya hidup dasar, kok dikasih pelatihan," terangnya.

Pertanyataan Imam mirip dengan apa yang disampaikan Ketua HPI Bali, I Nyoman Nuarta. 

Ia menyebutkan pelatihan sebaiknya dilakukan dalam kondisi normal. Sementara saat ini Nyoman menyebut yang paling penting adalah mengisi perut pemandu wisata dan keluarga.

2 dari 3 halaman

Ia mengatakan sebaiknya pemerintah mengevaluasi kembali soal pelatihan dalam Kartu Pra Kerja.

2. Bantuan pemerintah belum sampai dan tidak merata 

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manado David Togas mengatakan, pemandi wisata sudah kehilangan pekerjaan dan finansial selama wabah corona, bahkan sejak empat bulan yang lalu.

Kendati demikian, ia mengatakan HPI Manado sudah mengupayakan berbagai langkah yang disampaikan kepada pemerintah untuk segera mengirim bantuan.

"Langkahnya yang pertama, kami sudah mengirimkan surat permohonan kepada pemerintah Kota Manado untuk jaring pengaman sosial, dalam hal ini Kartu Pra Kerja," kata David saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Selain itu, ia menambahkan pihaknya telah memohon bantuan kebutuhan dasar ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara.

HPI Bali dan Yogyakarta juga mengeluhkan bantuan yang tak kunjung sampai kendati sudah melengkapi data persyaratan. Mereka juga sudah melampirkan data ke pemerintah pusat dan daerah. 

Baca juga: Jeritan Pemandu Wisata Sulawesi Utara, Mulai Korek Tabungan dan Menanam Palawija

"Mengingat bahwa pramuwisata adalah garda terdepan dalam melayani turis dan memberi informasi serta memajukan pariwisata untuk Sulawesi Utara, terkhusus Kota Manado, dan secara nyata pariwisata telah menjadi sumber devisa kedua di Indonesia," kata David.

3. Alih profesi untuk sambung hidup 

3 dari 3 halaman

Pemandu wisata mulai alih profesi untuk memenuhi kebutuhan. Banyak di antara mereka mulai berjualan online, menjadi pengemudi kendaraan online, menanam palawija, sampai menjadi Youtuber. 

Wakil Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Utara, Mario Ben Gavriel mengatakan saat ini yang dapat dilakukan pemandu wisata hanya terus berdoa, berusaha, dan bersabar mengharapkan turunnya bantuan pemerintah.

4. Program Kartu Pra Kerja sulit diakses

HPI Bali, Sulawesi Utara, dan Yogyakarta mengeluhkan sulitnya mengakses website program Kartu Pra Kerja. Bahkan di Manado tidak satupun anggota HPI berhasil mendaftarkan diri di program tersebut. 

Mereka berharap ada kesempatan gelombang kedua untuk mendaftarkan diri dan menerima bantuan langsung dari pemerintah.

Viral di Medsos, Pemandu Wisata Marahi Petugas Money Changer yang Tipu Turis Bule di Bali

Kisah Pertemuan Turis Singapura Liburan ke Bhutan dan Menikah dengan Pemandu Wisatanya

Pemandu Wisata di Karanganyar Antarkan Wisman Makan Pisang Goreng: Sampai di Warung Tidak Tersisa

Turis Asal Perancis Dilecehkan Pemandu Wisata di Labuan Bajo, Begini Himbauan Saat Berwisata di NTT

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Jeritan Hati Pemandu Wisata Indonesia di Tengah Krisis Virus Corona "

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Pemandu WisataCovid-19Yogyakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved