TRIBUNTRAVEL.COM - Balai Ekonomi Desa (Balkondes) digagas oleh Kementerian BUMN pada 2016 silam.
Sudah dua tahun lebih 20 balkondes yang dibangun oleh BUMN di 20 Desa di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang berdiri.
Namun dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat desa tampaknya belum optimal.
Tak hanya ingin menjadi ceremonial saja, Kementerian BUMN mengambil sikap, ditunjuklah perusahaan pendamping kawasan balkondes yakni PT Manajemen CBT Nusantara.
Didirikannya balai ekonomi desa dan homestay oleh BUMN yang kemudian asetnya diserahkan kepada pemerintah desa dan dikelola oleh BUMDes, serta didampingi oleh Kementrian BUMN melalui PT Manajemen CBT Nusantara harapannya mampu menarik wisatawan sehingga terjadi perputaran ekonomi dan memberi manfaat bagi ekonomi desa.
Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN), Jatmika Budi Santoso, selaku pihak yang membawahi Balkondes dari segi pembinaan dan pengelolaan menuturkan program ini bisa menjadi sebuah solusi untuk permasalahan yang terjadi di Borobudur.
Di mana selama ini para wisatawan yang berdatangan ke Borobudur bisa terbilang memiliki waktu yang sangat singkat untuk berwisata.
Sehingga hal tersebut menjadi penyebab tersendatnya akselerasi perekonomian di daerah tersebut.
"Singkatnya lama waktu tinggal wisatawan di wilayah Borobudur menjadi salah satu permasalahan yang terjadi selama ini. Dan dengan adanya Balkondes tentunya akan menjadi solusi dan daya tarik tersendiri yang bisa membuat para wisatawan mau menambah lama waktu tinggalnya di Borobudur. Di sini tentunya kami menawarkan berbagai pengalaman unik dan menarik yang akan dinikmati secara langsung oleh wisatawan melalui konsep The Experience of Village Atmosphere," tutur Jatmika dalam jumpa media di Saka Pitu Home Stay Tegalarum, Borobudur, Magelang, Jumat (24/5/2019).
Konsep The Experience of Village Atmosphere itu sendiri di antaranya seperti pengalaman terlibat langsung membuat kerajinan tangan, membuat olahan makanan, keindahan panorama alam di sekitaran Borobudur, aktivitas fisik yang akan melibatkan langsung para wisatawan, juga experience menikmati pertunjukan kesenian daerah dari masyarakat sekitar.
"Dengan berbagai aktifitas yang ditawarkan Balkondes, rasanya tidak akan habis untuk dinikmati dalam satu hari oleh para wisatawan. Bahkan di sini para wisatawan bisa terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman menarik yang kami tawarkan," papar Jatmika.
Contohnya seperti pertunjukan seni daerah, para wisatawan bisa ikut terlibat langsung menjadi bagian di dalamnya.
Selain itu, program ini pun menawarkan sinergitas Balkondes untuk memberikan opsi terbaik bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu senggangnya sesuai dengan minat dan keinginannya.
Ketika pola ini sudah terbentuk, maka dalam jangka panjang kehadiran Balkondes akan menemui tujuan akhirnya, yaitu perekonomian yang terus bertumbuh di tengah masyarakat sekitar Borobudur.
Saat ini, CBT Nusantara memfokuskan diri untuk mendampingi dan mengelola 20 Balkondes di Kecamatan Borobudur.
CBT Nusantara akan menjadi pengawal standarisasi balkondes agar menjaga kepuasan para tamu dan wisatawan, memasarkan dan mengenalkan balkondes serta memaksimalkan hasil yang diperoleh oleh desa melalui manajemen yang tertata rapi.
Melalui perusahaan ini pula Kementrian BUMN menitipkan pengembangan ekosistem desa sekitar balkondes, agar tercipta pemerataan ekonomi desa dengan memaksimalkan potensi desa yang dimiliki.
"Dengan adanya Balkondes ini merupakan perwujudan konsep Community Based Tourism di Borobudur yang akan menjadi contoh terciptanya Balkondes-balkondes daerah lain di Indonesia," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 20 Balkondes di Borobudur Siap Perkuat Pariwisata Setempat