TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul akan menggelar tsunami drill atau simulasi bencana tsunami pada 28 April mendatang.
Simulasi ini digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang diperingati tiap 26 April.
Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan tahapan peringatan HKBN ini tidak hanya simulasi saja tapi juga digelar sosialisasi dan kegiatan lainnya.
Kegiatan simulasi nantinya akan dipusatkan di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan dan Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden.
Kata Dwi, dua desa tersebut merupakan desa tangguh bencana di kawasan yang rawan potensi tsunami.
"Dipusatkan di Poncosari dan Gadingsari karena keduanya sudah menjadi desa tangguh bencana sejak lama. Kita ingin mengingatkan kembali warga masyarakat kesiapsiagaan bencana tsunami," ujarnya.
Ditambahkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Bantul Suyamto, pada simulasi tersebut akan diikuti oleh 2800 orang yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat.
"Target kami 2800 orang. 2400 masyarakat, 100 pedangang di Pantai dan Pantai Baru, dan 300 aparat pemerintah desa," urainya.
Lanjutnya, berdasar skenario yang telah dibuat, tempat evakuasi sementara (TES) yang digunakan yakni yang berada di dekat Pantai Kuwaru.
"Dievakuasi di tempat evakuasi sementara di Kuwaru. Kita kan punya shelter itu, kita mengingatkan kembali kepada masyarakat supaya tahu (ada shelter). Karena selama ini tidak dipakai," jelasnya.
Selanjutnya, tempat evakuasi akhir (TEA) berada di Lapangan Sorobayan, Desa Gadingsari.
"Jadi pagi masyarakat aktivitas biasa, lalu kita bunyikan sirine. Masyarakat di utara pantai evakuasi kumpul di Lapangan Sorobayan," jelasnya.
Tujuan dilakukan simulasi ini katanya, agar masyarakat tidak panik dan gugup saat terjadi bencana. "Pemahaman untuk masyarakat, agar masyarakat siap mengurangi risiko bencana mulai dari tingkat keluarga," terangnya.
Simulasi ini digelar pada 28 April dengan pertimbangan waktu yang lebih leluasa dibanding digelar pada hari Jumat, 26 April.(amg)
Baru Punya Satu TES
Tempat evakuasi sementara (TES) di kawasan pantai selatan Bantul baru ada satu lokasi saja yakni di dekat Pantai Kuwaru.
"TES secara vertikal, yang dibangun Kementerian PUPR baru satu," terang Dwi Daryanto.
TES yang dibangun tersebut berdasar master plan tsunami.
"Kita mengusulkan empat tempat, kedua nanti di daerah Samas dekat Pos Angkatan Laut. Satunya di Depok dekat Polair. Satunya di bukit, naik tangga makam Syeh," urainya.
Progres pembangunan TES ini juga tergantung pemerintah pusat. Belum dapat dipastikan kapan akan dibangun sesuai dengan kebutuhan.
"Sementara evakuasi tidak di gedung, di fasilitas umum dekat lokasi. Kalau di Depok di dekat Polari atau di tempat lapang untuk evakuasi sementara. Begitu sudah surut air harus melanjutkan evakuasi ke TEA," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tsunami Drill Ingatkan Kembali Masyarakat Kesiapsiagaan Bencana Tsunami