TRIBUNTRAVEL.COM - Menikmati liburan di sebuah kapal pesiar tentunya menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dan mewah.
Namun, dibalik kemewahannya ternyata kapal pesiar memiliki sebuah ruangan yang dikhususkan menjadi kamar mayat.
Berlayar dengan kapal pesiar biasanya memakan waktu sampai berhari-hari bahkan hingga berminggu-minggu.
Meskipun adanya sebuah kamar mayat ini terdengar agak aneh, namun ruangan ini sangat diperlukan bila saja ada kejadian yang tidak mengenakan terjadi saat kapal tengah berlayar.

• Harus Diperhatikan! Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Penumpang saat Naik Kapal Pesiar
• Chelsea Islan Liburan Naik Kapal Pesiar Sambil Lakukan Kegiatan Charity di Malaysia dan Thailand
Namun, keberadaan kamar mayat harus selalu ada di kapal pesiar, untuk menyimpan jenazah yang telah meninggal saat berlayar.
Dikutip oleh Tribun Travel dari The Telegraph, Rabu (3/4/2019) rata-rata penumpang kapal pesiar Inggris berusia 57 tahun.
Artinya ada sekitar 40 persen yang berumur di atas 65 tahun.
Tonton juga:
Oleh sebab itu, kapal pesiar memiliki persiapan terkait segala seuatu yang bisa terjadi, meskipun kemungkinan buruk sekalipun termasuk tentang kematian.
Selain kamar mayar, kapal pesiar juga legal untuk memiliki kantung jenazah.
Umumnya tempat penyimpanan mayar di kapal pesiar harus bisa menampung tiga sampai empat jenazah.

• Penting untuk Keamananmu, Ini 6 Kode Unik di Kapal Pesiar yang Jarang Diketahui
Lokasi tempat penyimpanan jenazah harus berada jauh dari ruang penyimpanan makanan.
Apa yang akan terjadi jika meninggal di kapal pesiar ?
Setelah ada kasus kematian di kapal pesiar, pihak kapal harus memberi pengumuman "Operation Bright Star" yang menandakan adanya kebutuhan medis,
Namun, jika pengumuman berubah menjadi "Operation Rising Star" berarti seorang penumpang telah meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah yang dimasukkan ke dalam kantong mayat akan ditempatkan di kamar mayat.

Kapal pesiar umumnya akan singgah ke sejumlah pelabuhan.
Ada pelabuhan yang memiliki aturan untuk melepaskan mayat sesegera mungkin.
Caranya dengan mengeluarkan secara diam-diam agar penumpang lain tidak mengetahuinya.
Setelah itu, baru sertifikat kematian bisa dikeluarkan setelah mayar tersebut diterbangkan ke kota asalnya.
Selain itu, ada juga pelabuhan yang memiliki aturan lain terkait jenazah.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)