TRIBUNTRAVEL.COM - Teh adalah minuman yang disukai banyak orang.
Selain bisa diminum oleh semua kalangan, teh juga pas untuk diminum kapan pun.
Baik di pagi, siang, sore, ataupun malam hari.
Menariknya, ada berbagai jenis teh yang masing-masing memiliki rasa dan manfaat beragam.
Di antaranya adalah teh hijau dan teh hitam.
Memang, apa perbedaan teh hijau dan teh hitam? Adakah manfaat khususnya bagi kesehatan?
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Kedua teh ini sama-sama berasal dari daun tanaman Camellia sinensis.
Perbedaan teh hijau dan teh hitam yang utama adalah proses pembuatannya.
Teh hitam diproses sedemikian rupa melalui fermentasi, sedangkan teh hijau hanya melalui satu kali proses penyaringan.
Karena perbedaan dalam pengolahannya, kandungan kedua teh ini pun berbeda.
Teh hijau
Teh hijau dikenal sebagai sumber antioksidan polifenol yang kuat, khususnya epigallocatechin-3-gallate (EGCG).
Itulah mengapa teh hijau dipercaya punya segudang khasiat untuk menunjang kesehatan tubuh.
Manfaatnya mulai dari menghambat perkembangan sel kanker, mengurangi penumpukan plak beta-amyloid di otak pada orang dengan Alzheimer, memberi efek nyaman dan rileks bagi tubuh, hingga bertindak sebagai anti mikroba.
Jika teh hitam dibuat melalui proses fermentasi, maka berbeda dengan teh hijau.
Itu sebabnya, teh hijau punya warna yang jauh lebih terang daripada teh hitam.
Teh hitam
Tidak kalah dengan teh hijau, teh hitam juga memiliki antioksidan polifenol bernama theaflavin.
Senyawa ini terbentuk alami selama proses fermentasi berlangsung dan menyumbang sebanyak tiga sampai enam persen dari seluruh kandungan polifenol dalam teh hitam.
Manfaat yang diberikan pun luar biasa.
Polifenol ini mampu menunjang produksi antioksidan alami dalam tubuh; melindungi sel lemak dari kerusakan akibat radikal bebas; menurunkan kadar kolesterol dan gula darah tinggi; serta melindungi fungsi jantung dan pembuluh darah.
Proses pembuatan teh hitam pun terbilang unik.
Daun teh harus digiling terlebih dahulu sembari terpapar langsung dengan udara guna mengoptimalkan proses fermentasi.
Di tahap inilah komponen aktif theaflavin dihasilkan.
Serangkaian proses fermentasi inilah yang menyebabkan daun teh berubah warna menjadi cokelat gelap, disertai dengan perubahan rasa.
Jadi, lebih sehat yang mana?
Meskipun kedua varian teh ini mengandung jenis antioksidan polifenol yang berbeda, manfaatnya bisa dibilang sama-sama baik untuk tubuh.
Sedikit perbedaannya hanyalah terletak pada jumlah antioksidan, kandungan kafein, dan asam amino L-theanine.
Kita bisa menyesuaikan sendiri dengan kebutuhan gizi atau kondisi kesehatan masing-masing.
Bila kamu punya penyakit GERD atau refluks asam lambung misalnya, teh hijau bisa jadi pilihan yang lebih baik karena kafeinnya lebih sedikit.
Selebihnya, baik teh hijau maupun teh hitam punya khasiat yang serupa bagi kesehatan tubuh.
Bahkan, teh hijau dan teh hitam bisa jadi pilihan yang tepat bila sedang mencari minuman mengandung kafein yang tidak sekuat kopi.
Maka itu, tidak ada salahnya untuk menyisipkan secangkir teh hijau atau teh hitam sebagai teman bersantai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lebih Sehat Mana, Teh Hijau atau Teh Hitam?