Breaking News:

Keraton Yogyakarta Akan Gelar Pameran Naskah Kuno, Catat Tanggalnya

Keraton Yogyakarta bakal menggelar pameran naskah bertajuk Merangkai Jejak Peradaban Negari Ngayogyakarta Hadiningrat

Tribun Jogja/ Cahyo Nugroho
Ilustrasi: Keraton Yogyakarta 

TRIBUNTRAVEL.COM - Keraton Yogyakarta bakal menggelar pameran naskah bertajuk Merangkai Jejak Peradaban Negari Ngayogyakarta Hadiningrat di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta, 7 Maret sampai 8 April 2019.

Ratusan naskah, baik fisik maupun digital akan dipamerkan dalam pameran tersebut.

Dari sekian banyak naskah yang dipamerkan, 75 diantaranya berupa naskah digital yang berasal dari British Library.

Data lunak (soft file) naskah tersebut akan diserahkan Annabel Teh Gallop (The Head, Curator for Indonesian and Malay in the department of the South and Southeast Asia section) kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sebagian naskah lainnya, adalah koleksi keraton yang tersimpan rapi di perpustakaan warisan Sri Sultan Hamengku Buwono V.

Diantaranya babad, serat, dan cathetan warni-warni dari KHP Widyabudaya.

Lalu teks-teks bedhaya, srimpi, dan pethilan beksan, serta cathetan gendhing dari koleksi KHP Kridhamardawa.

Naskah-naskah tersebut dimunculkan dalam bentuk fisik bersama naskah lain yang berupa naskah digital agar bisa dimanfaatkan untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Selama pameran, juga akan dilaksanakan kelas kuratorial dan tur ruang pamer yang akan dipandu oleh akademisi dan komunitas.

Kegiatan tersebut dilakukan setiap akhir pekan dengan tujuan menyuburkan atmosfer akademis di Yogyakarta. Dengan demikian, diharapkan bahwa melalui ruang diskusi yang disediakan, masyarakat semakin sadar tentang upaya untuk merawat identitas yang telah diwariskan oleh leluhur terdahulu.

Apalagi di Keraton Yogyakarta, hanya ada tiga naskah yang selamat dan dapat ditemukan sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IV.

Ketiga naskah tersebut adalah Kangjeng Kyai Al Quran, Babad Ngayogyakarta, dan Serat Purwayekti.

2 dari 3 halaman

Raffles beranggapan bahwa Kangjeng Kyai Al Quran yang ditulis pada tahun 1797 tidak termasuk bagian dari warisan adiluhung Hindu-Budhha Jawa, sehingga tidak turut dibawa.

Rampasan naskah keraton paling banyak berada di tangan perwira Inggris bernama Kolonel Colin Mackenzie.

Sekurang-kurangnya terdapat 66 naskah berbahasa Jawa yang dibawanya pulang ke Benggala pada Juli 1813.

Koleksi tersebut kemudian hari dikenal sebagai The Mackenzie Privat Collection yang tersimpan di London.

Selain itu, John Crawfurd sebagai residen juga turut menjarah perpustakaan keraton.

Sedikitnya 45 naskah berbahasa Jawa dibawanya.

Kemudian pada 1842, naskah-naskah tersebut dijual kepada British Museum.

Sementara Raffles sebagai Gubernur Jendral turut membawa naskah keraton tersebut dengan jumlah lebih banyak yaitu 55 naskah.

Pada tahun 1830, koleksi naskah-naskah Raffles diserahkan kepada Royal Asiatic Society .

Sampai saat ini, naskah-naskah Keraton Yogyakarta banyak ditemukan di Inggris dan Belanda sebagai koleksi negara tersebut.

Tentu saja, naskah-naskah tersebut menjadi koleksi sangat berharga.

3 dari 3 halaman

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Naskah Kuno

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Keraton YogyakartaTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved