TRIBUNTRAVEL.COM - Tradisi-tradisi unik yang dilakukan oleh warga etnis Tionghoa ketika merayakan dan menyambut Tahun Baru Imlek.
Tradisi-tradisi yang dilakukan ini biasanya dilaksanakan di beberapa waktu sebelum dan ketika hari H Tahun Baru Hari Imlek.
Dilansir oleh Tribun Travel dari Kompas, berikut tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang Tionghoa ketika menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek.

• Ingin Rayakan Tahun Baru Imlek Bersama Keluarga? Coba Mampir Sejenak ke China Town di Glodok
1. Bersih-Bersih Rumah
Orang Tionghoa melakukan tradisi bersih-bersih rumah setidaknya harus sudah selesai ketika tengah malam sebelum Imlek.
Membersihkan rumah sebelum Tahun Baru Imlek adalah satu hal penting bagi para etnis Tionghoa di berbagai tempat.
Hal ini dilakukan, sebelum menyambut tamu, saudara, tetangga yang datang berkunjung, pemilik rumah mengupayakan tradisi bersih-bersih terlebih dahulu.
2. Sembahyang Kepada Leluhur
Sembahyang kepada leluhur ini pada umumnya dilakukan oleh para etnis Tionghoa sehari sebelum Imlek.
Biasanya mereka juga memberikan persembahan makanan terdiri dari buah, kue, daging, minuman teh hingga arak kepada leluhur mereka.
Setelah itu, dilakukan dengan membakar uang kertas.
Namun, kepercayaan ini sudah tidak lagi dilakukan oleh semua orang Tionghoa.
3. Sembahyang di Klenteng

Sembahyang ke klenteng biasanya dilakukan malam hari sebelum Imlek atau pagi hari saat Imlek.
Tujuan sembahyang di klenteng untuk memanjatkan ucapan syukur sekaligus meminta perlindungan dan kelimpahan di tahun yang baru.
4. Makan dan Berkumpul Bersama Keluarga
Pada malam menjelang Imlek, warga etnis Tionghoa biasanya berkumpul dan makan malam bersama keluarga.
Ada banyak hidangan khas yang disajikan dan bisa dinikmati oleh para tamu.
Makan bersama keluarga juga biasanya dilakukan pada pagi Imlek dengan menu makanan yang dominan tidak terbuat dari bahan dasar daging.
Hal ini adalah wujud penghormatan bagi dewa yang tidak menyantap hewan bernyawa.
5. Mengunjungi Keluarga
Hari pertama tahun baru Imlek bisanya dihabiskan untuk mengunjungi keluarga, anggota keluarga yang lebih muda akan mengunjungi yang lebih tua.
Kunjungan dilakukan dengan memberi salam Gong Xi Fat Choi sembari mengepalkan tangan kanan di dada lalu dibungkus dengan telapak tangan kiri sebagai tanda penghormatan.
Setelah itu, orang yang telah menikah akan memberikan angpao kepada sanak keluarga yang belum menikah.
Menerima angpao dianggap dapat memberi nasib baik termasuk jodoh.
Pada awalnya, tradisi Tionghoa kuno adalah memberi permen atau manisan bukan angpao.
Namun, karena uang dianggap lebih praktis dan berguna, sehingga tradisi mengalami perubahan, dan sekarang yang digunakan adalah angpao yang berisi uang.
• 5 Fakta Menarik The Alluvia, Restoran Bergaya Minimalis yang Sedang Populer di Bandung
• Ingin Rayakan Tahun Baru Imlek Bersama Keluarga? Coba Mampir Sejenak ke China Town di Glodok
• 5 Spot Foto Berlatar Gunung Merapi Terbaik yang Bisa Kamu Coba Saat Berlibur ke Yogyakarta
• 7 Kedai Es Krim yang Sedang Ngehits di Yogyakarta, Marry Annes Tawarkan 60 Varian Rasa Unik
• Tempuran Banyu Kencono, Objek Wisata Baru di Bantul yang Padukan Wisata Alam dan Sejarah Mataram
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)