Breaking News:

5 Tips Menyetir Mobil dengan Aman dalam Cuaca Buruk, Saat Hujan Lebat hingga Badai Pasir

Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan dan waspadai saat berkendara di dalam cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan.

JESHOOTS.com
ILUSTRASI menyetir mobil 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika berkendara dan mengemudi mobil sendiri, terkadang kita dihadapkan dengan cuaca buruk.

Mulai dari hujan deras dan berangin, badai debu/pasir, hingga jalan yang licin akibat es di tempat yang mengalami musim dingin.

Jika tidak waspada dan berhati-hati, risiko kecelakaan saat berkendara dalam cuaca buruk semakin meningkat.

Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan dan waspadai saat berkendara di dalam cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan.

Berikut TribunTravel.com telah merangkumnya dari laman Brightside.

1. Saat mengemudi di jalanan berkabut tebal

Mengemudi di jalanan berkabut tebal.
Mengemudi di jalanan berkabut tebal. (brightside.me)

Jika kamu sedang menyetir di jalanan berkabut tebal, buka sedikit jendela mobil sehingga kamu bisa mendengar sesuatu di luar dengan lebih baik.

Selain itu, nyalakan lampu dekat (low-beam), bukan lampu jauh (high-beam).

Ketika menggunakan lampu jauh, sinar lampu akan terpantulkan oleh partikel-partikel kabut sehingga membuatmu kebingungan saat menyetir.

2. Saat mengemudi di jalanan licin karena es atau salju

Mengemudi di jalanan licin karena es atau salju
Mengemudi di jalanan licin karena es atau salju (brightside.me)
2 dari 3 halaman

Saat berkendara di jalan yang licin, selalu waspada dan perhatikan kecepatan mobil saat naik turun jembatan.

Sebab, campuran garam-pasir dapat terlepas dari jembatan.

Zat campuran inilah yang meningkatkan bahaya bagi mobil.

3. Berkendara saat hujan

Berkendara saat hujan.
Berkendara saat hujan. (brightside.me)

Sebuah perusahaan asuransi besar di Inggris tidak merekomendasikan pengemudi untuk menyalakan lampu kabut belakang (rear fog lights).

Sebab, lampu kabut belakang dapat menyilaukan dan menghalangi lampu rem mobil, hal inilah yang membuat pengemudi mobil di belakangmu bingung.

Selain itu, ketika akan melintasi genangan air yang berukuran besar, sebaiknya kamu menghentikan mobil terlebih dahulu untuk sementara dan perkirakan apakah genangan itu bisa dilintasi.

Tidak apa-apa jika ada antrean kendaraan di belakangmu saat kamu memperkirakan genangan tersebut.

Sebab, dengan mengira-ngira apakah genangan tersebut bisa dilintasi, itu akan membantu pengemudi lain untuk melewatinya.

4. Mengemudi saat hujan di malam hari

Mengemudi saat hujan di malam hari.
Mengemudi saat hujan di malam hari. (brightside.me)
3 dari 3 halaman

Jika kamu mengemudikan mobil saat hujan deras di malam hari, ingatlah bahwa tetesan-tetesan air hujan di kaca depan dapat merefraksi lampu dan menghalangi penglihatan.

Selain itu, aliran air hujan yang kuat juga dapat menimbulkan efek layar pantulan ketika tertimpa sinar lampu.

Itu sebabnya, lebih baik aturlah lampu depan mobil supaya sinarnya tidak naik.

5. Berkendara saat badai pasir atau debu

Berkendara saat badai pasir/debu.
Berkendara saat badai pasir/debu. (brightside.me)

Untuk sampai ke tempat tujuan dengan selamat saat badai pasir/debu, ada banyak rekomendasi yang bisa dilakukan saat menyetir.

Satu di antaranya adalah para ahli dari perusahaan manufaktur besar merekomendasikan untuk meninggalkan jalan, memarkir mobil di bahu jalan, dan mematikan lampu depannya.

Karena kalau tidak, pengemudi mobil lain mungkin keliru mengira lampu yang menyala menandakan mobilmu tetap bergerak dan malah menabrakmu.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comBrightside Khanduri Blang Monumen Lokomotif Teri Bajak
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved