TRIBUNTRAVEL.COM - Sekitar 122 juta orang yang ikut berdesakan di Tembok Besar China, Senin (1/10/2018).
Hal tersebut disebabkan karena adanya hari libur panjang dalam rangka perayaan ulang tahun RRC ke-69.
Turis-turis menyerbu Tembok Besar China pada 1 Oktober saat negara tersebut mengumumkan hari liburnya selama seminggu.
Dikutip dari Daily Mail, hampir sekitar 37 ribu turis yang membanjiri pusat tembok besar China di wilayah Badaling.
Kejadian tersebut hingga menyebabkan kemacetan di berbagai lokasi.
Bahkan beredar video yang diambil di lokasi bersejarah China itu memperlihatkan pengunjung yang frustasi berdiri di antara banyak manusia di sana.
Rekaman video tersebut menurut informasi diambil saat pengunjung berada di lokasi Badaling, yakni bagian paling banyak dikunjungi di Tembok Besar Beijing, China.
Bahkan diprediksi jumlah turis yang berkunjung akan semakin tinggi di beberapa hari ke depan.
Kedatangan massa turis di Tembok Besar China karena ditetapkannya hari libur panjang dalam memperingati ulang tahun ke-69 Republik Rakyat China, dilansir dari Beijing News.
Bahkan di beberapa lokasi seperti terminal dan stasiun kereta api juga ikut dibanjiri oleh pengunjung.
Tidak hanya Tembok Besar China, bahkan ribuan wisatawan juga ikut memadati lokasi wisatawan lain, termasuk The Bund Shanghai dan Danau Barat Hangzhou.
Libur nasional di China ini menjadi waktu bagi orang-orang di China untuk menghabiskannya dengan perjalanan domestik dan internasional.
Liburan tujuh hari masyarakat China tersebut dijuluki sebagai "Golden Week".
Dikutip dari Shanghai News dan Daily Mail, sekitar 122 juta orang melakukan perjalanan wisata pada hari Senin, (1/10/2018).
Bahkan menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China setempat, pertumbuhan pariwisata tersebut meningkat sekitar 7,19 persen dari tahun lalu.
Melonjaknya turis pada liburan panjang tersebut, tentunya akan berdampak pada kenaikan pendapatan pariwisata.
Pendapatan pariwisata domestik yang dihasilkan pada Senin mencapai 103 milyar yuan (15 miliar dollar) atau sekitar Rp 227 triliun.
Sementara itu menurut China Daily, sekitar tujuh juta turis diperkirakan melakukan perjalanan ke luar negeri, mayoritas mereka melakukan perjalanan ke Jepang, Thailand, dan Hongkong.
Liburan nasional tujuh hari 'semi-tahunan' ini adalah migrasi manusia tahunan terbesar.
Menjadikannya sebagai migrasi tahunan terbesar kedua di negara itu setelah Festival Musim Semi.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)