TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu menyadari jika hampir semua produk mainan murah yang ditemukan di Indonesia itu buatan China?
Ya, sejak lama China dikenal sebagai eksportir mainan terbesar di dunia.
Selain bentuk mainannya yang unik juga harganya yang murah di kantong.
Namun tahukah kami dibalik murahnya harga mainan itu ternyata menyisakan ironi dari para pekerja di belakangnya.
Seorang fotografer, Michael Wolf, menyaksikan realita pekerja yang memproduksi mainan massal di China dan menyebut proyeknya ini sebagai "The Real Toy Story" atau kisah nyata di balik pembuatan mainan.
Saat itu Wolf bekerja dengan tiga asisten selama 10 jam per hari.
Ia melihat bagaimana para buruh bekerja selama tiga hari untuk mengambil foto.
Dihimpun Tribun Travel dari laman Amusingplanet.com, berikut ini fakta mengejutkan di balik harga murah mainan buatan China.
1. Gaji pegawai sangat kecil

• Produk Masker dari China Ditemukan Mengandung Steroid & Bakteri Berlebih, Penggunanya Alami Bengkak
Harga satu buah mainan berkualitas tinggi di negara barat sama dengan gaji enam bulan pekerja pabrik mainan di China.
Mereka biasanya dibayar Rp 3 juta per bulan untuk 10 jam kerja per hari.
2. Pekerja hampir tidak punya waktu istirahat

• 4 Merek Ponsel Asli Indonesia yang Disangka Berasal dari China, di Antaranya Evercross
Wolf berhasil mendapatkan foto dua wanita yang mengambil jam istirahat untuk tidur siang di bawah tumpukan boneka plastik.
Waktu istirahat yang diberikan pada para pegawai biasanya hanya 30 menit per shift.
3. Banyak pekerja perempuan

• Kembali Buat Gebrakan, Kini China Buka Hotel Bawah Tanah Pertama di Dunia
Jika diperhatikan, hampir semua pegawai di pabrik ini semuanya wanita.
Jika telah berkeluarga, mereka terpaksa harus meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.
4. Pekerja tidak menggunakan pakaian pengaman

• Viral di Media Sosial, Warganet China Ini Tunjukkan Struk Tagihan Makan Malam Sebesar Rp 866 Juta
Membuat mainan plastik tentu tidak lepas dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Dengan masker dan pakaian seadanya, para pegawai mau tidak mau harus bekerja menantang berbagai risiko.
Bahkan, jika mereka tidak masuk bekerja dengan alasan berobat, mereka tidak akan mendapat uang pengganti.
5. Berlakunya sistem "Hukou" di China

• Sibuk di Tengah-tengah Latihan, Perenang Terbaik China Tetap Lanjutkan Kuliah demi Raih Gelar Doktor
"Hukou" adalah sistem yang mengatur kesejahteraan pekerja di China, termasuk akomodasi, kesehatan, pendidikan, dan uang pensiun.
Pada aturan ini, uang pensiun adalah tanggung jawab daerah tempat lahir si pekerja.
Itu artinya, pegawai yang merantau tidak berhak menuntut kesejahteraan dari pabrik tempat ia merantau.
6. Banyak mempekerjakan anak sekolah sebagai karyawan magang

• Banyak yang Masih Bingung, Ini Perbedaan Nama China, Taiwan, Hong Kong, dan Macau
Untuk meningkatkan softskill, pihak sekolah biasanya mengirim anak didiknya untuk magang.
Keuntungan justru didapatkan pihak pabrik karena mendapat tenaga tambahan tanpa mengeluarkan uang.
(TribunTravel)