Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Manusia memang memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan lingkungan.
Sehingga, manusia dapat bertahan hidup di tempat-tempat dengan kondisi ekstrem sekalipun.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa suatu tempat disebut ekstrem.
Faktor tersebut tidak melulu berkaitan dengan kondisi alam.
Namun juga faktor keamanan, infrastruktur, dan kesehatan.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum deretan tempat terekstrem dan berkondisi keras yang dihuni makhluk hidup dari laman List25.
1. Pripyat, Ukraina.

Kota di Ukraina dikenal sebagai situs bencana nuklir Chernobyl pada 1986.
Sehingga memaksa seluruh penduduk dievakuasi karena tingkat radiasinya yang tinggi.
Kini makhluk hidup yang menghuninya hanyalah binatang.
2. Cherrapunji, India

Cherrapunji dikenal sebagai tempat paling basah di Bumi.
Selama bulan-bulan musim hujan, tingkat kelembapan di udara yang meningkat mengakibatkan curah hujan mencapai ribuan inci per tahun.
3. Minqin, China

Kota ini dikenal karena hanya memiliki wilayah subur sepanjang 60 mil.
Sebagian besar kawasan di sana terdiri dari padang tandus.
Yang membuatnya bertambah buruk, ada kasus kekurangan air akibat Sungai Shiyang mengering.
Serta Gurun Tengger dan Bidain Jaran yang bergeser 33 inci per tahun.
4. Port-au-Prince, Haiti

Ada banyak perkampungan kumuh yang terletak di sisi bukit dekat kota ini.
Sementara, infrastruktur di Port-au-Prince banyak yang rusak akibat gempa bumi besar 2010.
5. Baghdad, Irak

Kota ini mengalami kerusakan parah pada infrastrukturnya karena perang dan kekerasan sektarian, yang masih berlangsung hingga hari ini.
Baghdad adalah satu di antara tempat paling tidak ramah di dunia dan juga memiliki satu kualitas hidup terburuk.
6. Outback, Australia
Outback adalah daerah gurun pedalaman dan terpencil di Australia dengan sinar matahari yang terlampau terik, tanah yang tidak subur, dan cuaca yang kering membuat angka populasi manusia di gurun ini sangat rendah.
7. Changtang, Tibet

Karena musim panas yang pendek, angin arktik, dan hujan es di bagian ini di Dataran Tinggi Tibet, kawasan Changtang adalah rumah bagi ratusan ribu orang Sherpa.
Banyak orang yang mengikuti rute migrasi para pendahulu mereka untuk menemukan rumput bagi hewan ternak.
Ini berarti, mereka harus mendirikan tenda dan rumah berdinding batu karena pola musiman yang ekstrem ini.
8. Conakry, Papua Nugini
Pemadaman listrik dan matinya air kerap terjadi di daerah ini karena iklim kering dan sistem pengairan yang buruk.
Bahkan, lampu lalu lintas dimatikan pada malam hari.
Hal ini tentu memperparah buruknya kondisi infrastruktur Conakry.