Breaking News:

Asian Games 2018

6 Kuliner Khas Bogor, Kota Asal Defia Rosmaniar yang Sumbang Medali Emas Pertama untuk Indonesia

Atlet taekwondo putri, Defia Rosmaniar, berhasil menyumbang medali emas pertama untuk Indonesia dalam Asian Games 2018.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sri Juliati
Instagram/defiarosmaniar
Defia Rosmaniar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Atlet taekwondo putri, Defia Rosmaniar, berhasil menyumbang medali emas pertama untuk Indonesia dalam Asian Games 2018.

Defia berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan taekwondoin Iran, Marjan Salahshouri, pada Minggu (19/9/2018).

"Karena gugup, saya ada sedikit kesalahan sehingga menempati posisi keenam di semifinal."

"Namun, di final saya tampil lebih santai dan mengeluarkan kemampuan terbaik serta meraih medali emas," ujar Defia, dikutip dari Harian KOMPAS.

Atlet kelahiran Bogor, 25 Mei 1995 ini sebelumnya memiliki segudang prestasi di dunia taekwondo.

Defia Rosmaniar berfoto di belakang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia, Komjen Pol. Syafruddin, seusai pengalungan medali emas taekwondo di JCC Plenary Hall, 19 Agustus 2018. (Tim Media Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia)

Pada 2012, Defia meraih medali emas Korea Open Gwangju.

Selain itu, Defia juga mendapatkan medali emas Kejurnas Taekwondo Championship 2013 dan medali emas Malaysia Open 2014.

Bahkan, sebelum bertanding di Asia Games 2018, Defia berhasil memenangkan medali emas di Jeju Korea Open.

(Instagram/defiarosmaniar)

Tak heran jika pada pertandingan taekwondo Asian Games 2018 ini Defia berhasil meraih gelar juara.

Untuk merayakan kemenangan Defia, yuk cicipi enam kuliner khas Bogor, kota kelahiran atlet berhijab tersebut.

2 dari 4 halaman

1. Laksa Bogor

(selerasa.com)

Laksa merupakan hidangan khas Bogor yang berisi ketupat, bihun, tauge, dan daun kemangi.

Bahan-bahan tersebut kemudian disiram dengan kuah kuning dan taburan serundeng yang gurih.

Laksa khas Bogor biasanya menggunakan tahu kuning dan telur rebus.

2. Doclang

(Tribunnewsbogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Doclang terdiri dari ketupat, ketang rebus, telur rebus, bumbu kacang, dan kerupuk.

Sekilas memang mirip dengan kupat tahu ataupun gado-gado, namun perbedaannya ada pada ketupat yang digunakan.

Doclang menggunakan ketupat yang digunakan disebut dengan pesor, sejenis ketupat yang dibungkus dengan daun patat, yang banyak tumbuh di kaki Gunung Salak.

3. Cungkring

(bogohbogor.com)

Nama cungkring memang terdengar sedikit asing jika dibandingkan dengan sejumlah kuliner khas Bogor lainnya.

3 dari 4 halaman

Berbahan dasar kaki sapi, cungkring akan membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan lantaran rasanya yang lezat.

Beralaskan daun pisang, potongan bagian kaki sapi dengan lontong dan keripik tempe yang disiram bumbu kacang dan cabai.

4. Bapatong

(misteraladin.com)

Bapatong merupakan akronim dari bakso, ketupat, dan gentong.

Seperti namanya, bapatong dibuat dari ketupat yang disertai dengan bakso.

Selain ketupat dan bakso, hidangan ini ditambahkan daging sapi dan kuah kaldu.

5. Toge goreng

(resepdanmasakan.com)

Sesuai dengan namanya, tauge atau toge goreng merupakan hidangan khas Bogor yang terbuat dari tauge.

Toge goreng berisi potongan lontong, tahu, dan mi kuning.

Sebelum disajikan, toge goreng disiram dengan kuah gurih yang terbuat dari oncom.

4 dari 4 halaman

6. Asinan Bogor

(foody.id)

Asinan terbuat dari sayur atau buah yang dipotong dan dimasak dengan kuah asam pedas.

Biasanya, kuah asinan Bogor berwarna merah yang berasal dari cabai.

Sebegai pelengkap, akan diberi taburan kerupuk kuning dan kacang tanah.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Defia RosmaniarBogorAsian Games Museum PETA
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved