TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang bocah 6 tahun asal Filipina mengalami kejang-kejang pada bagian wajah, diduga akibat bermain video games terus-terusan sampai 9 jam per hari.
Bocah bernama John Nathan Lising ini tiba-tiba mengalami kejang hanya pada bagian wajahnya.
Matanya terus-terusan berkedip, bibir nya juga terus bergerak tak terkendali.
Dilansir TribunTravel.com dari Nextshark, kejadian itu terjadi pada 23 Juli lalu.
Ayah John, Edgar (41) dan ibunya Judee (40) langsung melarikan John ke rumah sakit terdekat di Nueva Ecija, MailOnline mengabarkan.
Dokter kemudian mengungkapkan bahwa otak John baik-baik saja setelah diperiksa dengan CT scan.

Meski tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa kondisi yang diderita John itu adalah akibat dari video games, dokter menyarankan orang tua John untuk menjauhkan anaknya dari gadget untuk sementara waktu.
Dokter mengungkapan bahwa gejala yang dialami John serupa dengan "Kejang Focal", yaitu kondisi yang hanya menyerang separuh bagian otak.
Namun, dokter belum bisa mendiagnosis kondisi pasti John lantaran belum cukup bukti untuk menentukan penyebab penyakitnya.
Sementara itu, sang ayah, Edgar, sangat yakin penyakit yang diderita anaknya itu karena video games.
"Anak saya selalu sehat, ia tak pernah punya masalah sebelumnya.
Kejang dimulai pada 23 Juli dan masih sering terjadi keesokan harinya.
Saya yakin penggunaan gadget adalah sebabnya," tulis Edgar.
Satu minggu kemudian, John masih mengalami kejang wajah setiap 20 atau 30 menit meski ia berhenti main games.
Orang tua John kemudian mendatangi rumah sakit berbeda di St. Luke’s Medical Center.
Setelah John diperiksa dengan electroencephalogram (EEG), tidak ada tanda-tanda tidak beres pada otaknya.

Sang ibu mengungkapkan:
"Anak kami sangat menderita tapi kami tidak tahu harus berbuat apa.
Ia langsung nonton TV saat bangun tidur.
Jam 3 sore, dari pulang sekolah sampai akan tidur, ia selalu main game di smartphone dan tabletnya.
Ia sangat ketagihan.
Dokter mengungkapkan bahwa bisa jadi penyebabnya adalah gadget, tapi belum ada bukti pasti.
Sebagai seorang ibu, saya yakin memang gadget lah penyebabnya dan kami sudah menjauhkannya dari mainan elektronik."
(TribunTravel.com, Tiara Shelavie)