Breaking News:

Namanya Tak Begitu Dikenal, 4 Tempat di Dunia Ini Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Hingga akhir 2010, ada 911 situs yang terdaftar oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Dari daftar tersebut ada empat situs yang kurang populer.

List25.com
Situs warisan UNESCO yang kurang populer 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Keliling dunia sambil menikmati situs warisan dunia bisa jadi alternatif liburan yang menyenangkan.

Jika kamu memiliki kesempatan, tak ada salahnya traveling sambil mengunjungi destinasi yang telah terdaftar di UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Lembaga ini beroperasi untuk melindungi Situs Warisan Dunia, di antaranya Tembok Besar China, piramida, dan Stonehenge.

Didirikan pada 1945, tujuan UNESCO terbentuk untuk “melindungi dan melestarikan tempat-tempat yang memiliki makna budaya atau fisik khusus bagi warisan umum kemanusiaan”.

Program UNESCO yang brnama Situs Warisan Dunia berdiri dengan latar belakang yang unik.

Pada 1954, pemerintah Mesir sedang bersiap untuk membangun Bendungan Aswan, yang akan membanjiri lembah yang menghancurkan kuil Abu Simbel dan Philae.

UNESCO pun mengumpulkan dana untuk membiayai agar kuil-kuil tersebut dibongkar dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan dibangun kembali persis seperti semula.

Hal ini dilakukan untuk melestarikan Kuil ABu Simbel dan Philae agar generasi mendatang dapat turut menikmatinya.

Hingga akhir 2010, ada 911 situs yang terdaftar oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia.

2 dari 4 halaman

Jumlah tersebut mencakup nama-nama situs yang sudah mendunia maupun yang belum terlalu banyak dikenal.

Kali ini, TribunTravel.com merangkum empat tempat kurang populer yang terdaftar Situs Warisan Dunia dari laman List25.com.

1. Budha Raksasa Leshan

Instagram/felixriether
Instagram/felixriether

Buddha Maitreya ini diukir pada sebuah tebing di mana tiga sungai Minjiang, Dadu, dan Qingyi bertemu, di selatan Sichuan, China.

Patung ini dibangun oleh biarawan Cina bernama Haithong tahun 713.

Para pengikutnya bekerja keras selama 90 tahun untuk menyelesaikannya.

Patung Buddha batu terbesar di dunia ini memiliki tinggi 71 meter dan lebar 28 meter.

Tempat pembuatannya berada di pertemuan tiga sungai dengan arus air yang berbahaya dan sering menenggelamkan kapal-kapal pelayaran.

Hal ini membuat Haithong berpikir jika ia memahat patung Buddha di tempat tersebut akan membantu menenangkan air.

Batu ukir Sang Buddha dibuang ke sungai, secara tidak sengaja mengubah arus dan benar-benar berhasil menenangkan air.

3 dari 4 halaman

Namun, kini patung Sang Buddha terancam oleh polusi dan kerusakan yang disebabkan kunjungan ribuan turis.

Pemerintah China juga telah berupaya menutup pabrik-pabrik di dekatnya, dalam upaya untuk mengurangi kerusakan patung Sang Buddha.

2. Hatra

Instagram/bijnr
Instagram/bijnr

Hatra terletak di barat laut Baghdad, Irak.

Situs ini muncul di adegan pembuka dalam film The Exorcist.

Hatra dibangun selama abad ke-3 SM, oleh orang-orang Arab di bawah Kekaisaran Parthia Iran.

Kota ini menjadi ibu kota kerajaan Arab pertama dan menjadi benteng perbatasan penting melawan invasi Romawi.

Hatra juga dikuasai oleh pangeran-pangeran Arab yang membayar upeti tahunan kepada penguasa kekaisaran Iran.

Hingga akhirnya orang-orang Iran mengambil alih Kota Hatra secara paksa pada 241.

Hatra diakui sebagai salah satu kota Parthia yang masih terawat baik, dengan banyak bangunan kuno yang masih berdiri.

4 dari 4 halaman

Termasuk sejumlah dinding dan menara pertahanan dalam dan luar, serta berbagai kuil yang didedikasikan untuk dewa-dewa yang berbeda dari berbagai budaya.

Beberapa kuil yang ditemukan dibangun untuk dewa Babel dan Akkadia Nergal, Dewa Yunani Hermes, Dewa Aramaa Atargatis dan Ba'al Shamayn, Dewa Arab Allat, serta dewa Shamiyyah dan Mesopotamia Shamash.

Hal ini menunjukkan perbedaan budaya dan toleransi yang pernah lazim di daerah ini pada zaman dahulu.

3. Monte Albán

Instagram/audreyadhiarini
Instagram/audreyadhiarini

Monte Albán ditemukan di pegunungan rendah di Meksiko selatan.

Situs ini merupakan satu di antara situs Mesoamerika pra-Columbus paling awal yang pernah ditemukan.

Yakni, berasal dari tahun 500 SM.

Lembah yang menjadi lokasi Monte Albán juga menunjukkan tanda-tanda kehidupan manusia sejak awal 2000 SM.

Situs ini menawarkan gambaran sejarah dan budaya Zapotec.

Di tengah-tengah situs terdapat alun-alun utama yang dikelilingi oleh bangunan penduduk dan seremonial, serta rumah elit.

Situs Monte Albán memiliki dua lapangan, tangga monumental, ratusan makam, dan lebih dari 300 monumen ukiran batu Danzante.

Di situs ini juga ada lebih dari 40 lempengan penaklukkan di dinding bangunan.

Lempengan-lempengan ini bertuliskan nama dan terkadang detail tempat-tempat yang ditaklukkan oleh Monte Albán.

Dari hal ini, diketahui kemungkinan besar Cañada de Cuicatlán ditaklukkan oleh Zapotec.

4. Lalibela

Instagram/travelandculture.ie
Instagram/travelandculture.ie

Lalibela berada di wilayah pedesaan di utara Ethiopia.

Kota ini juga merupakan satu di antara kota tersuci dan pusat ziarah.

Ada 13 gereja di wilayah ini yang dipahat sepenuhnya dari batu langsung ke tanah.

Pembangunan itu dilaksanakan di bawah instruksi dari Saint Gebre Mesqel Lalibela selama pemerintahannya sebagai Kaisar Ethiopia.

Bangunan gereja, tata letak, dan nama-nama bangunan di Lalibela adalah representasi dari Yerusalem.

Situs ini telah membantu menelusuri asal-usul gereja yang ada sejak tahun 1200-an, setelah tahun 1187 ketika Yerusalem dikuasai oleh Saladin.

Gereja monolitik terbesar di dunia, Bet Madhane Alem, juga merupakan rumah bagi Lalibela Cross: salib prosesi abad ke-12.

Bete Maryam dianggap sebagai gereja tertua, dan Bete Golgota adalah tempat yang diyakini sebagai makam Raja Lalibela.

Gereja-gereja ini sangat tidak biasa karena mereka diukir ke dalam tanah, bukan di gua atau tebing, seperti kebanyakan bangunan lainnya yang diukir pada batu.

Proses pembangunan Lalibela pasti berjalan sangat lambat.

Setiap gereja diukir dengan detail yang mendalam dan didirikan sebagai bukti dari dedikasi orang-orang saat itu untuk agama mereka.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
UNESCOIrakIranMeksiko Jenna Ortega Ebrahim Raisi Guillermo Ochoa Sardar Azmoun Kuil Bulguksa Estadio Universitario Estadio Azul Estadio Jalisco
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved