Breaking News:

5 Fakta Menarik Koko si Gorila, Primata Besar dan Cerdas yang Meninggal Dunia pada Usia 46 Tahun

Meninggalnya Koko si Gorila berarti dunia kehilangan ikon penting komunikasi antara binatang dengan manusia.

patch.com
Koko si Gorila dan Robin Williams pada pertemuan mereka tahun 2001. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Koko si Gorila telah meninggal dunia pada usia 46 tahun dalam tidurnya, Selasa (19/6/2018) pagi waktu setempat.

Koko meninggal dunia di suaka Pegunungan Santa Cruz milik yayasan Gorilla Foundations di California, Amerika Serikat.

Ini berarti dunia kehilangan ikon komunikasi antara binatang dan manusia.

(mentalfloss.com)

Untuk mengenang Koko si Gorila, TribunTravel.com telah merangkum 5 fakta menarik tentangnya dari laman Mental Floss.

1. Koko si Gorila mampu memahami lebih dari seribu tanda isyarat.

Koko si Gorila dikenalkan dengan kucing oleh Dr. Francine Patterson
Koko si Gorila dikenalkan dengan kucing oleh Dr. Francine Patterson (Los Angeles Times via PBS)

Dr. Francine Patterson yang akrab dipanggil Penny dan menjadi mahasiswa pascasarjana Stanford University, menemukan Koko saat masih bayi di Kebun Binatang San Francisco.

Saat itu, Francine sedang mencari subjek untuk eksperimen komunikasi antar-spesies binatang pada awal 1970an.

Koko yang awalnya bernama Hanabi-ko langsung menangkap perhatian Francine.

Sementara, dalam bahasa Jepang, Hanabi-ko berarti "anak kembang api," karena Koko lahir pada 4 Juli 1971 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

2 dari 4 halaman

Beberapa kata pertama yang dipelajari Koko dalam bahasa isyarat gorilla meliputi "makanan", "minuman", dan "lebih banyak lagi."

Bahasa isyarat gorila merupakan versi modifikasi bahasa isyarat yang diciptakan oleh Dr. Francine Patterson.

Koko juga mmapu mengikuti mainan lintasan sama seperti anak balita.

Koko mempelajari sebagian besar kata-katanya antara usia 2,5 dan 4,5 tahun.

Akhirnya Koko mampu memahami lebih dari seribu tanda isyarat dan mengerti sekitar dua ribu kata yang diucapkan kepadanya dalam bahasa Inggris.

Meskipun ia tidak pernah memahami tata bahasa atau sintaks, Koko mampu mengekspresikan gagasan kompleks.

Seperti kesedihan ketika menonton film sedih dan keinginannya untuk memiliki bayi.

2. Koko telah mengubah apa yang umat manusia pahami tentang bahasa.

Koko tidak hanya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, ia juga menggunakannya dalam cara yang dulunya dianggap hanya bisa dilakukan oleh manusia.

Perawatnya melaporkan, Koko mengingat benda-benda yang tidak ada di ruangan tempatnya berada, mengingat kenangan, dan bahkan mengomentari bahasa itu sendiri.

3 dari 4 halaman

Kemampuan kosa katanya setara dengan anak kecil berusia 3 tahun.

3. Koko bukanlah satu-satunya primata yang mampu memahami bahasa isyarat.

Koko adalah primata besar paling terkenal yang memahami bahasa isyarat, tapi dia tidak sendirian.

Michael, seekor gorila jantan yang tinggal bersama Koko di Gorilla Foundation dari 1976 hingga kematiannya pada 2000, mempelajari lebih dari 500 isyarat dengan bantuan Koko dan Dr. Francine Patterson.

Gorila jantan ini bahkan mampu mengekspresikan memori tentang induknya yang dibunuh oleh para pemburu ketika dia masih bayi.

Primata lainnya juga menunjukkan kemampuan belajar bahasa isyarat.

Seperti, Washoe si simpanse dan Chantek si orangutan.

4. Koko punya banyak kawan orang terkenal.

Koko dikunjungi banyak orang selama masa hidupnya, termasuk beberapa selebritas.

Ketika Robin Williams datang ke rumahnya di Woodside, California pada 2001, keduanya langsung menjadi dekat.

4 dari 4 halaman

Saat itu Robin Williams menggelitik Koko, dan Koko mencoba kacamatanya.

Kunjungan selebritas yang paling terkenal lainnya adalah saat Mr. Rogers berkunjung pada 1999.

Koko langsung mengenalinya sebagai bintang pada salah satu acara TV favoritnya, Mister Roger's Neighborhood.

Koko pun menyapa Mr. Rogers dengan membantunya melepas sepatu seperti yang aktor itu lakukan di awal setiap episode.

5. Koko sangat menyayangi kucing.

(donthatethegeek.com)

Koko memang tidak pernah bisa memiliki keturunannya sendiri, tetapi dia mengadopsi beberapa kucing.

Setelah meminta anak kucing, Koko diperbolehkan untuk mengambil satu dari anak kucing sebagai hadiah ulang tahunnya pada 1985.

Koko menamai kucing abu-abu dan putih itu All Ball dan memegangnya dengan lembut seolah-olah itu adalah anaknya.

Bahkan Koko mencoba untuk menyusui All Ball.

Pada ulang tahunnya ke 44 tahun, Koko mendapat hadiah dua anak kucing baru yang bernama Ms. Grey dan Ms. Black.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
KokoSan Fransisco ZooRobin Williams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved