Breaking News:

Dulu Pernah Diburamkan, 4 Tempat Rahasia di Bumi Ini Sekarang Dapat Dilihat Lewat Google Earth

Dengan Google Earth, kita akan terbantu untuk melihat citra satelit semua medan di atas permukaan Bumi maupun di luar angkasa.

livescience.com
Citra Gedung Putih yang terlihat di Google Earth 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Kecanggihan teknologi telah membantu mempermudah kehidupan manusia.

Satu di antaranya adalah membantu melihat keadaan geografis secara lengkap tanpa harus datang langsung ke tempat yang dikehendaki.

Untuk hal yang satu ini, kita bisa memanfaatkan aplikasi Google Earth

Dengan Google Earth, kita akan terbantu untuk melihat citra satelit, medan, peta, bangunan, dan berbagai hal yang ada di daratan, lautan, hingga angkasa luar.

Ada beberapa tempat rahasia yang dulunya tidak dapat dilihat lewat Google Earth alias diburamkan atau di-blur.

Namun, kini tempat rahasia yang diburamkan itu dapat terlihat di Google Earth.

Apa saja ya?

Dirangkum TribunTravel.com dari laman Live Science, berikut deretannya.

1. Istana Presiden Amerika Serikat

()
2 dari 4 halaman

Ketika Google Earth dan Google Maps diluncurkan pertam kali, alamat 1600 Pennsylvania Avenua di Washington D.C diblur.

Awalnya itu ditujukan sebagai perlindungan keamanan nasional.

Sebuah komentar pada sebuah unggahan di situs Google Sightseeing menyatakan, pemburaman itu dihapus pada awal 2006.

2. One Observatory Circle

(livescience.com)

Sementara Gedung Putih tak lagi diburamkan dalam waktu singkat setelah Google Maps dan Google Earth diluncurkan, kediaman wakil presiden AS masih diburamkan sepanjang masa jabatan Dick Cheney.

One Observatory Circle diburamkan pada Google Earth hingga 18 Januari 2009, menurut unggahan Gawker.

Kini pengguna Google Earth masih dapat melihat bangunan yang didirikan pada 1883 yang beratap batu tulis itu dan tanah di sekitarnya tanpa pemburaman.

3. Istana Noordeinde, Belanda

(livescience.com)

Orang Belanda agak terkenal di kalangan pencitraan satelit karena mereka merupakan orang yang gemar akan pemburaman.

Di Google Earth, negara itu dipenuhi dengan bercak-bercak piksel buram yang meliputi pangkalan militer, gedung pemerintah, dan banyak lagi.

3 dari 4 halaman

Menurut CNN, hukum Belanda berubah pada 2013 untuk mengurangi sensor ini, dan Belanda telah tampak jauh lebih jelas sejak itu.

Sebagian besar wilayah yang disensor di Belanda menggunakan pikselasi masih terlihat di Noordwijk aan Zee untuk memburamkan situs-situs sensitif.

Namun, Istana Noordeinde di Den Haag mendapat sentuhan yang lebih personal.

Gedung perkantoran di negeri itu pernah diburamkan dan pada 2013, istana ini baru terlihat di Google Earth.

4. Pusat Penelitian Atom Bhabha, India

(livescience.com)

Bhabha Atomic Research Center (BARC), atau Pusat Penelitian Atom Bhabha, adalah situs tempat program penelitian tenaga nuklir India.

Situs ini terletak di Mumbai, dan kemunculannya di Google Earth telah menjadi masalah besar bagi pemerintah India.

Pada 2005, presiden India saat itu, A.P.J. Abdul Kalam, menyerukan undang-undang baru untuk mengaburkan situs-situs sensitif India.

Pada 2006, lembaga pertahanan dan sains negara itu mulai mencari cara untuk mengaburkan atau menurunkan citra BARC yang tersedia pada Google Earth, menurut Phys.org.

Namun, upaya ini tidak terlalu berhasil karena situs ini tetap terlihat jelas.

4 dari 4 halaman

Bisa dipahami, kekhawatiran India ini beralasan.

Pasalnya, pada 2011, organisasi nirlaba Institute for Science and International Security menggunakan citra Google Earth untuk menunjukkan bahwa India kemungkinan telah membangun fasilitas pengayaan uranium baru.

Serta terus melacak keberadaan infrastruktur pengayaan uranium India dengan citra satelit sejak itu.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Google EarthGedung PutihIndiaAmerika Serikat Quincy Jones Pager (Beeper) Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved