Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernikahan Meghan Markle dengan Pangeran Harry memang menjadi sorotan dunia kali ini.
Berbagai hal detil tentang event kerajaan besar tahun ini pun menarik untuk dikulik.
Termasuk soal siapa yang akan mendampingi Meghan berjalan menuju altar.
Hal ini menjadi isu setelah ayah Meghan, Thomas Markle telah dipastikan tidak dapat menghadiri pernikahan putrinya di Kapel St. George di Kastil Windsor.
Memang, Meghan telah mengonfirmasi ketidakhadiran Thomas pada Kamis (17/5/2018) kemarin.
Pasalnya, Thomas Markle baru saja menjalani operasi jantung.
Meski begitu, solusi untuk masalah siapa yang akan berjalan mendampingi Meghan Markle telah muncul.
Yakni, Pangeran Charles.

Dikutip TribunTravel.com dari laman DW, pihak Istana Kensington telah mengeluarkan pernyataan, "Meghan Markle telah meminta meminta Yang Mulia Pangeran Wales untuk menemaninya di lorong Quire Kapel St. George pada hari pernikahannya," pada hari Jumat (18/5/2018).
Awalnya, spekulasi muncul bahwa Doria Ragland, ibu Meghan Markle-lah yang akan mendampingi si mempelai wanita berjalan menuju altar.
Namun, bukan Doria yang menggandeng Meghan berjalan menyusuri lorong kapel, melainkan Pangeran Charles.
Ayah mempelai pria yang mendampingi mempelai wanita untuk berjalan menuju altar merupakan satu hal yang belum pernah ada dalam tradisi Kerajaan Inggris.
Pernikahan Meghan Markle dengan Pangeran Harry memang dipenuhi drama, bahkan sejak hari pertunangannya pada November 2017 lalu.
Dua saudara tiri Meghan Markle, Thomas dan Samantha Markle memang tidak diundang dalam pernikahannya.
Thomas Markle Jr. pernah mengatakan, Meghan 'mungkin merasa malu' karena mereka.
Bahkan, Thomas sempat menulis surat terbuka kepada Pangeran Harry pada awal Mei 2018 lalu.
Surat tersebut dipublikasikan di majalah gosip selebritis, In Touch dan menggambarkan pernikahan Pangeran Harry sebagai, "Kesalahan terbesar dalam sejarah pernikahan kerajaan."
Serta menyebut Meghan sebagai "Wanita yang payah, sombong, dan dangkal yang akan mempermalukanmu dan semua anggota keluarga kerajaan."
Namun, akhirnya pria yang berusia 51 tahun tersebut meminta maaf melalui wawancara dengan tabloid Daily Mirror, menggambarkan surat terbuka itu sebagai 'momen kegilaan.'