Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Pacar atau kekasih bagi sebagian orang merupakan sebuah status dalam hubungan.
Sayang hal yang sama tak berlaku di China.
Kekasih di negara tirai bambu itu adalah bisnis yang menguntungkan.
Bagaimana tidak, para wanita dapat dengan mudah menyewa pria untuk menjadi kekasihnya.
Meski terkesan aneh dan konyol, namun alasan dibalik penyewaan ini sungguh menyedihkan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman boldsky.com, sebagian besar pernikahan di China dilakukan bukan karena cinta.

Melainkan status sosial.
Kebanyakan wanita yang berusia 20an mendapat tekanan oleh keluarga mereka untuk menikah dan menetap.
Meskipun mereka termasuk wanita karir dan sukses dalam berbisnis.
Mereka dipaksa menikah demi status sosial.
Sebab, mereka yang belum menikah sampai di akhir 20an akan mendapat predikat wanita tua atau wanita pensiunan.

Untuk menghindari tekanan dari orang tua membuat mereka memilih memalsukan hubungan dengan menyewa kekasih.
Kekasih sewaan ini biasanya akan dibawa saat si wanita hendak mengunjungi orang tuanya.
Keberadaan kekasih sewaan ini untuk meyakinkan pihak keluarga si wanita jika dia sudah memiliki kekasih dan membuatnya tak lagi dicap wanita tua.
Selama musim liburan, bisnis mempekerjakan pacar palsu ini berada di puncaknya.
Sebab banyak gadis lajang yang mengunjungi orang tuanya.

Mereka membawa serta kekasih palsunya dan mengenalkan mereka pada keluarga dan teman-temannya.
Meski menjadi kekasih sewaan, si pria tak boleh bertindak di luar perjanjian.
Mereka dilarang mencium atau menyentuh si gadis sampai dia mengizinkannya.
Karena banyaknya wanita yang membutuhkan kekasih sewaan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Sayang, banyak wanita karir yang semakin tak memikirkan memiliki keluarga dan lebih memilih menyewa pacar palsu, membuat situs ini ditutup pemerintah.
Meski demikian, dilaporkan, orang-orang masih menggunakan layanan ini secara ilegal dan pria sewaan dapat dibayar dengan harga yang tinggi.