Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin menjajal sensasi naik gunung tanpa perlu berkemah atau tetap bisa update di media sosial?
Datanglah ke Gunung Andong, yang berada di Magelang, Jawa Tengah.
Gunung dengan ketinggian 1.726 mdpl ini menawarkan sensasi naik gunung yang sungguh istimewa.
Mulai dari jalur pendakian, bonus, hingga fasilitasnya yang membuatnya layak disebut gunung bintang lima di Pulau Jawa.
Bagaimana tidak, pemandangan yang dihadirkan sungguh membuat traveler seperti di surga: indah dan syahdu.
Tambahan lagi, traveler tetap bisa terhubung dengan media sosial walau berada di puncak Gunung Andong.
Nah, bagi traveler yang memutuskan untuk mendaki Gunung Andong akhir pekan nanti, sebaiknya simak 12 hal ini supaya pendakianmu berjalan lancar dan aman.
1. Ramah untuk pendaki pemula

Dengan ketinggian yang tak lebih dari 2000 mdpl, Gunung Andong cocok bagi mereka yang baru pertama kali mendaki dan pendaki pemula.
Sebab, jalur pendakian tergolong landai, walau tetap menyajikan jalur pendakian yang menguras tenaga.
2. Waktu tempuh
Untuk mendaki dan berhasil sampai di puncak Gunung Andong, traveler butuh waktu sekitar 1,5 hingga dua jam.
3. Basecamp
Ada enam basecamp sebagai titik mula pendakian Gunung Andong: Dusun Sawit, Dusun Pendem, Dusun Gugik, dan Dusun Temu di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Serta dua lainnya di Dusun Kudusan dan Dusun Sekararum Kembangan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Namun, dari enam basecamp tersebut, basecamp Taruna Jaya Giri via Dusun Sawit lebih populer.

Pengurus Basecamp Taruna Jaya Giri, Sutikno Aji mengatakan, setiap pekan, ada lebih dari 500 pendaki yang menyambangi Gunung Andong via Dusun Sawit.
4. Jalur pendakian
Dari pengalaman TribunTravel.com, jalur pendakian Gunung Andong terbilang cukup landai, terlebih bila mendaki via Dusun Sawit.
Dari gerbang pintu pendakian, terdapat jalur berupa makadam ditata rapi menuju jalur tangga.
Begitu masuk ke kawasan hutan pinus, jalur berganti menjadi jalan setapak dan mulai menanjak.

Namun tenang, trek pendakian dari Pos 2 Dewandaru menuju Pos 3 Watu Wayang, sudah disediakan pegangan berupa tali agar memudahkan untuk mendaki.
Usai track menanjak dan panjang di sepanjang Pos 2 menuju Pos 3, pendaki akan disuguhkan tangga bebatuan khas Gunung Andong.
5. Perubahan jalur pendakian
Jalur pendakian via Dusun Sawit kali ini berbeda dengan jalur pendakian Gunung Andong sebelumnya.
Pasalnya, ada perubahan karena jalur pendakian sebelumnya tertutup longsor yang terjadi pada Februari lalu.
Perubahan jalur ini ada di tengah jalan menuju Pos 1 Kemuning, tepatnya di kawasan camp area.

Tak usah khawatir, sebab sudah ada papan penunjuk serta jalan setapak yang memandumu menuju jalur pendakian selanjutnya.
6. Mata Air
Longsor yang terjadi pada 11 Februari 2018 lalu menutup sebagian jalur pendakian dari Pos 2 ke Pos 3.
Termasuk mata air yang berada di pinggir jalur pendakian.
Oleh karena itu, wajib bagi traveler untuk membawa atau menyiapkan persedian air untuk keperluan mendaki sejak dari basecamp.
"Sebenarnya di bawah Puncak Makam, ada mata air, tetapi tidak terlalu bersih," kata Sutikno Aji.
7. Terdapat empat puncak

Bila gunung lain memiliki satu atau dua puncak, lain halnya dengan Gunung Andong yang memiliki empat puncak sekaligus dan berjejer.
Keempat puncak itu adalah Puncak Makam, Jiwa, Andong, dan Alap-alap yang membentang dari barat ke timur.
Puncak paling tertinggi adalah Puncak Andong, sedangkan Puncak Jiwa biasanya menjadi camping ground alias tempat ngecamp.
8. Terdapat makam di puncak

Bila traveler mendaki dari Dusun Sawit, Puncak Makam adalah puncak pertama yang akan dicapai.
Disebut Puncak Makam sebab di kawasan itu terdapat makam Kiai Abdul Faqih atau yang dikenal dengan Ki Joko Pekik, tokoh yang dihormati masyarakat setempat.
9. Pemandangan ala 360 derajat
Sebutan gunung bintang lima di Jawa rasanya cukup pas disematkan pada Gunung Andong.
Pasalnya, Gunung Andong memiliki banyak bonus yang memanjakan semua indra.
Di antaranya pemandangan ala 360 derajat.
Di puncak, pendaki dapat melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Prau, Ungaran, Telomoyo, serta puncak Gunung Andong lainnya, hanya dengan memutar badan.

Termasuk deretan perbukitan yang membentang di sana panorama Magelang serta daerah lain.
10. Terdapat warung
Malas memasak atau tak sempat membawa banyak logistik?
Tenang, di puncak Gunung Andong terdapat warung milik warga setempat yang akan memenuhi kebutuhan perutmu.
Warung ini menjajakan beragam makanan dan minuman, tentu dengan harga yang sepadan dengan usaha para penjual mendaki.
11. Provider
Tak seperti gunung lain yang susah sinyal atau malah tak ada sinyal sama sekali, di Gunung Andong, traveler tetap masih bisa internetan.
Bahkan sejak di jalur pendakian, traveler tetap bisa mengunggah foto di Instagram, update status di Facebook, atau chat via WhatsApp.
Apalagi saat berada di puncak, semakin kencang bahkan 4G!
Namun, dari pengalaman TribunTravel.com, ada dua provider yang cukup membantumu tetap terhubung dengan internet, yaitu Telkomsel dan XL Axiata
12. Bisa ngecamp atau tektok

Statusnya yang ramah pendaki pemula serta waktu tempuh kurang dari tiga jam, membuat Gunung Andong bisa traveler daki, tanpa perlu berkemah alias tek tok.
Bahkan bisa kamu tempuh dalam waktu satu hari, seperti pengalaman TribunTravel.com, beberapa waktu lalu.
Namun, bagi traveler yang tetap ingin nge-camp, tersedia camp area yang cukup menampung banyak tenda di Puncak Jiwa.
Hanya saja, karena lokasinya terbatas, sebaiknya mendakilah lebih gasik atau siang, agar tetap kebagian tempat untuk mendirikan tenda.