Breaking News:

Coba Tato Henna Ketika Liburan ke Mesir, Gadis Asal Inggris Ini Justru Alami Hal Tragis Saat Pulang

Liburan seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Namun apa yang dialami gadis berusia 7 tahun ini malah sebaliknya.

en.goodtimes.my
Akibat tato hena 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Namun apa yang dialami gadis berusia 7 tahun ini malah sebaliknya.

Liburan yang menyenangkan itu harus berakhir dengan menyedihkan.

Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, Madison Gulliver mencoba menggunakan tato henna selama liburan.

Dia tidak pernah berpikir jika henna yang dianggap aman itu akan benar-benar 'melukai hidupnya'.

Madison sedang berlibur di Mesir bersama orang tua dan saudara laki-lakinya.

Mereka menikmati liburan selama minggu pertama di sana.

Namun, tiba-tiba terjadi sesuatu tidak mereka rencanakan.

Pada minggu kedua, ibu Madison, Sylvia menderita infeksi kandung empedu dan harus dilarikan ke rumah sakit.

2 dari 4 halaman

Keluarga menghabiskan dua hari liburan mereka di rumah sakit untuk menemani ibunya.

Beruntung Madison dan saudara laki-lakinya, Sebastian berkelakuan baik tidak mengeluh dengan kondisi itu.

Sang ayah, Martin Gulliver memutuskan untuk memberi mereka hadiah karena berperilaku baik.

Di hotel, ada salon yang menawarkan tato henna hitam kepada para tamu.

Madison dan Sebastian memutuskan mencobanya di lengan mereka

(en.goodtimes.my)

Martin berpikir bahwa itu tidak berbahaya karena henna bukan tato dan tidak akan permanen.

Henna juga terbuat dari bahan-bahan alami.

Anak-anak sangat senang ketika mereka mendapatkan tato di tangannya.

Ketika mereka kembali ke rumah mereka di Inggris, semuanya berjalan baik sampai seminggu kemudian.

Madison mulai merasa gatal di lengannya.

3 dari 4 halaman

Orang tuanya mulai semakin khawatir saat lengannya mulai bengkak dan kulit di sekitar pola tatonya tiba-tiba menjadi merah

(en.goodtimes.my)

Mereka kemudian mencuci tangannya dengan air dan menggosokkan beberapa salep untuk melembabkan kulitnya.

Namun kondisinya justru semakin memburuk.

Keesokan harinya, lengan Madison mulai menunjukkan lepuh merah besar seperti luka bakar.

"Ini mulai melepuh jadi kami mulai mencari di internet tentang tato henna hitam dan saat itulah kami menyadari semua hal yang mengkhawatirkan," kata Martin.

(en.goodtimes.my)

Mereka mencari menemukan bahwa tato henna hitam sebenarnya cukup berbahaya.

Sebab mengandung zat yang dikenal sebagai para-phenylenediamine, atau PPD.

PPD terutama digunakan dalam pewarna rambut tetapi dalam dosis kecil karena berfungsi untuk membuat warna gelap lebih lama.

Di Inggris, PPD dilarang digunakan pada krim kulit karena dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Madison kemudian dibawa ke Rumah Sakit Distrik Salisbury, di mana dia dirawat oleh dokter dan ahli kulit spesialis luka bakar kulit.

4 dari 4 halaman

Kondisinya sangat serius dan kritis sehingga mereka harus mengikis kulit dan mengobati luka bakar di bawahnya.

(en.goodtimes.my)

Untungnya, para dokter berhasil mengobati luka-lukanya.

Dia sekarang telah dirujuk ke unit pengelolaan bekas luka.

Perban diletakkan di lengannya dan dia harus memakainya setidaknya selama enam bulan untuk meminimalkan bekas luka itu.

Dokter mengklaim bahwa mungkin diperlukan waktu hingga dua tahun sebelum kulit Madison kembali ke warna normal.

Setelah kejadian itu, kulit dan tubuh Madison menjadi hipersensitif dan alergi terhadap hal-hal lain seperti penicillin

(en.goodtimes.my)

Martin kemudian memutuskan untuk memperingatkan orang lain tentang bahaya tato henna hitam.

Dia berkata: "Saya pikir itu sebagian kesalahan saya karena saya tidak tahu tentang itu, tetapi juga kesalahan salon karena mereka menggunakan bahan kimia berbahaya pada anak-anak."

Dia juga mengirim email ke hotel dengan melampirkan tautan mengenai tato dan meminta mereka untuk merujuk ke dokter mereka.

"Kami tidak ingin kompensasi, yang utama adalah merawat Madison dan meminimalkan jaringan parut karena kami tidak ingin dia tumbuh dengan bekas luka selama sisa hidupnya," kata Martin.

(en.goodtimes.my)

Hotel di Hurghada kemudian meminta maaf dan mengatakan itu tidak lagi menawarkan tato.

Dalam sebuah email, manajer hubungan tamu Heike Moursy dari Fort Arabesque Resort, Spa & Villas, mengatakan:

“Atas nama pemilik dari Pusat Kecantikan kami mohon maaf atas apa yang terjadi dengan putri kamu. Kami tidak ingin memiliki reaksi mengerikan seperti itu kepada siapa pun di masa depan lagi. Oleh karena itu, manajer umum kami, Mr Max Shoukry telah berbicara dengan pemilik pusat kecantikan untuk menghentikan tawaran tato henna. Kami tahu, ini tidak membantu putri kamu tetapi kami berharap dia segera sembuh. ”

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MesirInggrisTribunTravel.com Peter Gadiot Hamam Mahshi Koshari (Kushari) Taz Skylar Hawawshi Simon Hooper Anne Boleyn Al Ahly
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved