Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak destinasi menarik di dunia.
Sebut saja Menara Eiffel, Raja Ampat, Colosseum, dan sebagainya.
Namun apa jadinya jika destinasin populer itu kini justru dilarang untuk dikunjungi?
Alasannya beragam.
Seperti yang terjadi di Pulau Koh Tachai, Thailand.
Dimana pemerintahnya melarang semua kegiatan wisata untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Aturan ini diterapkan karena keindahan alamnya yang dirusak oleh wisatawan tak bertanggung jawab.
Dilansir TribunTravel.com dari laman ourtripguide.com, 4 destinasi populer yang dilarang untuk dikunjungi.
1. Taj Mahal

Satu keajaiban dunia populer ini tak bisa dikunjungi wisatawan tahun ini.
Alasannya karena beberapa bagian bangunan yang mulai aus.
Taj Mahal membutuhkan beberapa terapi lumpur untuk memperbaiki permukaannya yang menguning.
Taj Mahal baru benar-benar bisa bebas dikunjungi awal 2019 kecuali tentu saja, jika kamu tidak keberatan memotret di depan bangunan berlumpur dan licin.
Pesona Taj Mahal yang menakjubkan patut ditunggu.
2. Myanmar

Rumah bagi banyak hewan langka seperti badak, macan tutul, harimau, dan gajah.
Juga terkenal akan ragam festival meriah, sejarah yang kaya, dan pemandangan alam yang menakjubkan.
Myanmar menjadi satu negara di Asia Tenggara yang menarik untuk dikunjungi.
Namun sejak beberapa bulan yang lalu, telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia ekstrim dalam bentuk pembersihan etnis.
Korbannya adalah etnis Rohingya.
Ratusan ribu dari etnis minoritas di Myanmar ini melarikan diri ke kamp di Bangladesh.
Kondisi ini membuat traveler harus berhati-hati ketika berkunjung.
Atau lebih baik menunda dulu perjalanan sampai kondisi negara benar-benar aman.
3. Honduras

Honduras menawarkan satu pengalaman menyelam terindah di dunia, hutan hujan tropis, keajaiban laut, pemandangan alam yang indah, dan banyak lagi.
Sayangnya, semua hal menarik ini harus menunggu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Tingkat pembunuhan di negara ini sangat tinggi.
Yang mengejutkan, petugas kepolisian setempat menjadi predator kejahatan mematikan tersebut.
Kondisi ini diperburuk dengan penegak hukum yang sering dituduh melakukan pelecehan.
4. Tembok Besar China

Tembok Besar China telah berhasil bertahan hampir dua ribu tahun, namun saat ini, tidak dapat bertahan karena berbagai alasam.
Seperti perilaku penduduk lokal yang mengubah dinding menjadi pupuk dan tempat penampungan, konstruksi, grafiti, erosi, dan pertambangan.
Satu yang paling menjadi masalah besar adalah turis yang terlalu banyak.