Breaking News:

Sagu Porno-Jangan Ngeres Dulu! Begini Asal Usul Nama Kuliner Khas Sangihe, Sulawesi Utara

Saat menyambangi Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, jangan lupa untuk menikmati olahan sagu porno! Jangan ngeres dulu, ini asal usulnya.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.com/Ronny Adolof Buol
Yahulin (54), warga Kampung Karatung satu, Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe sedang mencuci pati pohon sagu untuk dijadikan tepung sagu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat menyambangi Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, jangan lupa untuk menikmati olahan sagu porno!

Traveler memang tidak salah baca, sagu porno merupakan nama kuliner khas Sangihe.

"Iya dari dulu kami menyebutnya demikian," tegas Cut Nyak Din Kendaunusa, mantan Kepala Kampung Karatung Satu, Kecamatan Manganitu.

Sagu porno yang dimaksud adalah olahan sagu.

Olahan tersebut dibakar menggunakan cetakan khusus yang terbuat dari tanah liat.

Cetakan itu lazim disebut porno.

Dalam bahasa lokal olahan sagu itu disebut humbia pineda, tetapi lebih populer dengan sebutan sagu porno.

Berbeda dengan pengolahan sagu di daerah lain, seperti di Maluku, sagu porno bukan dibakar langsung di atas api.

Cetakan dari tanah liat yang terdiri beberapa kotak kecil berbentuk persegi panjang tersebut dibakar di atas bara api.

Setelah panasnya cukup, tepung sagu kasar dituangkan di dalam cetakan.

2 dari 2 halaman

Lalu cetakan ditutupi seng dan di atasnya diletakkan bara.

Sagu akan masak dari hasil panas cetakan tanah liat tersebut.

Rasa yang dihasilkan memang gurih.

Sangat cocok dimakan dengan menu kuah ikan segar atau ikan bakar.

Kepulauan Sangihe dikarunia sumber daya alam yang melimpah.

Satu di antaranya, tumbuhan sagu yang tumbuh secara alami sejak dahulu kala.

Banyaknya pohon sagu itu membuat masyarakat Sangihe menjadikan sagu sebagai pangan alternatif utama pengganti nasi.

Dengan peralatan yang cukup canggih, tepung sagu di Karatung Satu bisa dijadikan mi, makaroni, bahkan beras analog.

"Mie sagu kini mulai banyak penggemarnya. Kami sudah sering menerima pesanan dari berbagai kampung," ujar Ketua Kelompok Tani KSM Lestari, Markus Samodara.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Dari Sagu "Porno" Menjadi Mie, Makaroni, dan Beras Analog

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sulawesi UtaraSangihekuliner khas SangiheSagu Porno Kumawus
BeritaTerkait
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved