TRIBUNTRAVEL.COM - Rumah Makan Sayur Asem Betawi H Masa yang bertempat di Pondok Aren, Tangerang Selatan, terpilih menjadi satu gerai hidangan yang dilibatkan dalam acara Santap Mantap Day 2017 pada Selasa (22/8/2017).
Dikenal sangat legendaris karena telah berdiri sejak 30 tahun yang lalu, rumah makan ini bisa melayani 200-300 pengunjung per hari.
Lantas apa yang menjadi rahasia di baliknya?
Ternyata rumah makan ini menggunakan bahan-bahan yang jarang digunakan dalam pengolahan sayur asem pada umumnya.
"Kami menggunakan jengkol bewe serta kecipir. Kedua bahan ini sudah mulai jarang ditemukan dalam semangkok sayur asem. Ini merupakan resep dari nenek saya dan juga inovasi dari kedua orang tua saya," ujar Yulianti, generasi kedua dari pemilik RM Sayur Asem Betawi H Masa.
Jengkol bewe bisa diperoleh dengan memendam jengkol tua di dalam tanah selama seminggu.
Jengkol yang telah ditanam secara rutin disiram setiap pagi dan bisa dipetik ketika sudah bertunas.
Dalam proses pembuatannya, jengkol bewe direbus bersamaan dengan bumbu dan sayuran bertekstur keras selama 30 menit.
Setelah itu, sayuran hijau dengan tekstur yang lebih halus dimasukkan, termasuk satunya adalah kecipir, dan direbus selama 15 menit.

"Sayur asem di rumah makan ini termasuk yang paling komplit. Ditambah lagi dengan adanya oncom dan pare yang membantu untuk semakin menyempurnakan rasanya," ujar Arie Parikesit selaku pakar kuliner.
Hal menarik lainnya dari RM Sayur Asem Betawi H Masa adalah sang pengolah bumbu yang tidak pernah berganti sejak 1983 hingga kini.
Itu sebabnya cita rasa dari sayur asem di rumah makan ini tetap terjaga.
Satu mangkuk sayur asem dibanderol seharga Rp 10.000.
Selain sayur asem sebagai menu utama, tersedia pula lauk-pauk lainnya yang disajikan dengan sistem prasmanan.
Menu lauk-pauk yang menjadi favorit hingga kini adalah ikan gabus goreng beserta sambal dan lalapan.
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Rahasia di Balik Larisnya Sayur Asem Betawi Haji Masa