lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Ryugyong Hotel telah menjadi konstroversi selama ratusan tahun.
Bagaimana tidak, penginapan yang digadang-gadang menjadi yang termegah di dunia ini justru mengalami tarik ulur pembangunan.
Akhir Juli 2017 lalu, tiba-tiba pada pinggir Ryugyong Hotel dibangun dinding dan jalan setapak menuju hotel.
Banyak orang berspekulasi jika hotel ini akan dibangun kembali.
Ryugyong Hotel pertama kali dibangun pada 1987 di bawah pimpinan Kim Il Sung, pendiri Korea Utara dan kakek dari Kim Jong un.
Pembangunan hotel seharusnya selesai pada akhir 1980.
Namun konstruksi justru terhenti di awal 1990-an karena depresi ekonomi.
Kabar tentang pembangunan hotel ini kembali menyeruak setelah sebuah perusahaan Mesir dipekerjakan untuk melakukan perbaikan pada 2008.
Rumor kemudian berkembang dan menyebut jika Ryugyong Hotel siap dibangun kembali.
Dilansir TribunTravel.com dari laman busineseinsider.sg, beberapa foto yang diambil dari Ryugyong Hotel menjadi bukti jika penginapan ini siap untuk dilanjutkan kembali pembangunnya.
1. Awalnya dijadwalkan untuk dibuka pada 1989, hotel ini seharusnya memiliki lounge , kasino, dan klub malam.
2. Tetapi konstruksi terhenti pada 1993 karena kelaparan setelah runtuhnya Uni Soviet.
3. Pekerjaan dimulai lagi pada 2008, ketika sebuah perusahaan Mesir yang disebut Orascom Group, yang disewa untuk menginstal layanan ponsel 3G, menambahkan glasir untuk kerangka kerja - tapi masih belum selesai.
4. Pada tahun 2012, sebuah perusahaan Jerman, Kempinski Hotel SA, mengumumkan akan membuka 150-kamar hotel di sana.
Rencana itu kemudian dibatalkan.
5. Pada 2014, pembangunan jalan bawah menuju hotel selesai dibangun.
6. Pada Oktober 2016, rumor kembali muncul setelah orang-orang melihat tiga lampu telah dinyalakan di bagian atas bangunan.
Tapi tetap tidak ada yang terjadi.
7. Sampai tiba-tiba, pada Juli 2017, ada sebuah poster berbunyi ,"Semua orang melakukannya sesuai dengan keputusan dicapai pada Kongres Partai ke-7”.
8. Dinding yang sebelumnya meutupi hotel dihilangkan pada 27 juli 2017.
Ulang tahun gencatan senjata Perang Korea, memicu spekulasi lebih lanjut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
9. Berikut, sebuah bangunan apartemen juga sedang dibangun di sebelah hotel.
10. Dilaporkan konstruksi hotel menghabiskan biaya USD 622 juta atau setara Rp 8,1 triliun.
Alat konstruksi ini menjadi bukti jika pembangunan terus digenjot Pemerintah Korea Utara.
