Breaking News:

Mendaki Gunung Fatuleu di Kupang, Jalur Pendakian Melewati Sela-sela Batu Karang

Gunung Fatuleu, tingginya 875 meter di atas permukaan laut, yang erupakan puncak tertinggi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Sinta Agustina
edyraguapo.blogspot.co.id
Gunung Fatuleu 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

TRIBUNTRAVEL.COM, KUPANG - Gunung Fatuleu, tingginya 875 meter di atas permukaan laut, yang erupakan puncak tertinggi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Letaknya sekitar 60 km arah timur Kota Kupang, tepatnya di Desa Nunsaen, Kecamatan Fatuleu Tengah.

Fatuleu dalam Bahasa Dawan (Timor) artinya Batu Keramat.

Kenapa disebut demikian?

Karena dulunya, di gunung ini, warga dari beberapa suku di sekitarnya sering melakukan upacara adat untuk bertemu, meminta restu dari roh-roh penguasa alam semesta.

Di puncaknya, ada gugusan batu karang raksasa, salah satunya disebut Nunle'u.

Di batu karang inilah, segala sesajen dan persembahan adat diletakkan.

Misalnya darah dari babi dan ayam merah diteteskan sebagai syarat berkomunikasi dengan leluhur dan penguasa alam semesta.

Dulunya tidak sembarang orang yang boleh mendaki sampai ke puncak, hanya boleh pemangku adat dan warga suku 'pemilik' Fatuleu.

2 dari 4 halaman

Itu pun dilakukan karena panggilan leluhur untuk 'berkomunikasi'.

Namun kini Gunung Fatuleu sudah dibuka bagi umum, siapa saja boleh mendaki ke puncaknya.

Kini menjadi tempat wisata paling populer di Kabupaten Kupang.

gunung fatuleu
Pos Kupang/Julianus Akoit

Butuh waktu hampir dua jam dengan kendaraan roda empat untuk sampai di kaki Gunung Fatuleu.

Udara dingin dan sejuk sudah siap menyambut ketika samapi di kaki Gunung Fatuleu.

Kicauan aneka burung dan hutan pohon pinus di kaki gunung seakan sebuah musik alam yang sangat harmonis, membuat suasana hati terasa damai.

Saat hari libur, kaki gunung ini ramai sekali dikunjungi warga Kota Kupang.

Penduduk sekitar menggelar pasar dadakan di kaki gunung.

Aneka sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan dan buah dijual dengan harga murah, yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Kamu bisa mendaki ke puncak, dipandu beberapa bocah lugu yang bertempat tinggal di sekitar kaki gunung.

3 dari 4 halaman

Tarifnya, sesuai kesepakatan, paling rendah Rp 5.000 sekali jalan.

Disarankan mengenakan jaket untuk melawan hawa dingin, apalagi di bulan Juni-Juli, hawa dingin benar-benar sangat menggigit dan menusuk tulang.

Kamu juga disarankan mengenakan sepatu karet atau sepatu gunung, sebab jalur pendakian yang dilewati melalui sela-sela batu karang dan belukar yang tajam.

Dan jangan lupa, bawalah bekal air minum dan makanan ringan seperti biskuit dan roti.

Wajib bagi wisatawan untuk tidak boleh membuang bekas kemasan makanan ringan atau botol air mineral.

Dikumpulkan dan disimpan di tas lalu dibawa pulang ke kaki bukit, supaya tidak 'ditegur' leluhur penunggu Gunung Fatuleu.

Sepanjang jalur pendakian, terdengar kicauan burung dan unggas hutan atau jeritan mengagetkan ribuan kelelawar dari sela-sela batu karang raksasa.

Bila beruntung, bisa menjumpai sarang burung walet dan sriti di dinding batu karang atau telur ayam hutan.

Selain itu, aneka kembang hutan yang beraneka rupawan warnanya bisa dijumpai, terlebih saat musim penghujan.

Makanya siapkan kamera untuk memotret sepuas hati.

4 dari 4 halaman

Ada banyak view yang menawarkan keindahan pemandangan dari ketinggian puncak.
Dataran hijau subur di bawah, Kota Oelamasi, ibukota Kabupaten Kupang dan pusat perkantoran (civic center) samar-samar terlihat dipeluk mesra awan gemawan dan kabut tipis.

Jika ingin menikmati sunrise di pagi hari dan sunset di sore hari, silahkan datang.

Lembah yang subur di bawah sana, begitu indah dibalut sinar lembut berwarna merah lembayung dan kuning keemasan.

Pantulan sinarnya melukis tebing batu karang dan langit di sekitar puncak.

Sungguh pemandangan yang teramat indah dan menggoda.

Percayalah, kamu akan balik lagi ke Gunung Fatuleu di lain waktu, karena terpesona akan kemolekan alamnya yang indah dan masih perawan.

Selanjutnya
Sumber: Pos Kupang
Tags:
Kota KupangNusa Tenggara TimurGunung Fatuleu Belacang Domu Warandoy Sambal Luat Pelepah Manuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved