Breaking News:

Asap Beracun di Kabin Pesawat? Ini Fakta Mengejutkan dan Cara Selamatkan Diri

Asap beracun di kabin pesawat bisa terjadi tanpa disadari. Ketahui penyebab, risiko bagi penumpang, dan cara aman jika hal ini terjadi saat terbang.

Pexels/Pew Nguyen
Ilustrasi pramugari memberikan pelayanan sambil berjalan di lorong kabin pesawat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar tentang asap dan bau menyengat yang tiba-tiba muncul di dalam kabin pesawat kini menjadi perhatian serius dunia penerbangan. 

Insiden ini bukan sekadar kejadian langka, melainkan fenomena yang disebut “fume event” atau peristiwa uap beracun yang bocor ke udara kabin. 

Baca juga: Jangan Simpan Paspor di Tas Kabin, Kesalahan Traveling yang Bisa Bikin Liburan Berantakan!

Ilustrasi asap pada kabin pesawat
Ilustrasi asap pada kabin pesawat (Viktor Talashuk /Unsplash)

Baca juga: 5 Koper Kabin Terbaik dan Murah untuk Traveling, Harga Mulai Rp 100 Ribuan

Dilansir dari Reader's Digest, dalam banyak kasus, asap ini muncul tanpa peringatan, membuat penumpang panik dan memaksa pilot melakukan pendaratan darurat.

Satu kejadian yang menarik perhatian terjadi pada Februari lalu di Amerika Serikat. 

Baca juga: 5 Koper Hardcase Kabin 20 Inch untuk Traveling, Harga Mulai Rp 200 Ribuan

Baca juga: Viral Kelakuan Penumpang yang Nekat Tidur Siang di Kabin Atas Pesawat, Videonya Jadi Sorotan

Sebuah pesawat Delta Boeing 717-200 dengan 99 penumpang dari Atlanta menuju Columbia, South Carolina, tiba-tiba dipenuhi asap tebal beberapa menit setelah lepas landas. 

Masker oksigen otomatis turun, penumpang kesulitan bernapas, dan pilot segera melakukan pendaratan darurat. 

Beruntung, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

Laporan National Transportation Safety Board (NTSB) mencatat bahwa ketika pintu kokpit dibuka, petugas pemadam menemukan kabin sudah penuh asap tebal. 

Kasus seperti ini menimbulkan pertanyaan besar: seberapa sering hal seperti ini terjadi, dan seberapa berbahayakah bagi keselamatan penumpang?

Terjadi Tiga Kali Sehari, Menurut Data FAA

2 dari 4 halaman

Menurut data Federal Aviation Administration (FAA), insiden kebocoran asap dan uap beracun ke kabin pesawat terjadi setidaknya tiga kali setiap hari di berbagai penerbangan dunia. 

Meski sebagian besar tidak berujung fatal, frekuensinya cukup tinggi untuk menimbulkan kekhawatiran serius.

Mantan pilot maskapai komersial Daniel Bubb menjelaskan bahwa fenomena ini sering disebabkan oleh kebocoran oli mesin atau cairan hidrolik ke sistem udara kabin. 

“Biasanya terjadi saat mesin mulai dinyalakan dan pesawat sedang taksi menuju landasan,” kata Bubb. “Penumpang dan kru bisa merasa mual, bahkan kehilangan kesadaran jika terpapar terlalu lama.”

Baca juga: Kotoran dari Toilet Pesawat yang Rusak Mengalir ke Kabin, Pilot Terpaksa Balik ke Bandara

Bagaimana Asap Bisa Masuk ke Kabin Pesawat?

Udara di dalam kabin pesawat sebenarnya berasal dari sistem bleed air, yakni udara luar yang ditarik melalui mesin untuk disaring dan didinginkan sebelum dialirkan ke dalam kabin. 

Sekitar setengah udara di pesawat adalah hasil sirkulasi ulang, dan separuhnya berasal dari sistem ini.

Masalah muncul ketika seal oli mesin atau komponen ventilasi mengalami kebocoran. 

Ketika itu terjadi, udara yang masuk bisa tercemar partikel oli atau cairan hidrolik yang terbakar. 

Akibatnya, asap tipis atau kabut berbau menyengat bisa muncul di dalam kabin.

3 dari 4 halaman

“Kerusakan biasanya disebabkan oleh pemakaian terus-menerus atau perawatan yang tidak sempurna,” kata Bubb. “Mesin pesawat berhenti dan dinyalakan berkali-kali dalam sehari, jadi wajar kalau beberapa bagian mengalami keausan.”

Ilustrasi pramugari memberikan pelayanan sambil berjalan di lorong kabin pesawat.
Ilustrasi pramugari memberikan pelayanan sambil berjalan di lorong kabin pesawat. (Pexels/Pew Nguyen)

Bahayanya bagi Penumpang dan Kru

Meski jarang menimbulkan kecelakaan fatal, fume event tetap berpotensi berbahaya. 

The Wall Street Journal melaporkan bahwa asap semacam ini bisa membuat penumpang pingsan dan bahkan mengganggu penglihatan pilot.

Untuk penumpang biasa, risiko jangka panjang masih dianggap rendah. 

Namun, bagi pilot dan pramugari yang sering terpapar, dampaknya bisa serius. 

Paparan terus-menerus bisa menyebabkan gangguan saraf, gangguan ingatan, hingga masalah kejiwaan.

“Kalau kru terpapar berulang kali, mereka bisa mengalami kerusakan neurologis,” kata Bubb. Karena itu, maskapai wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum pesawat kembali beroperasi.

Jenis Pesawat yang Paling Sering Mengalami

Menurut laporan CBS News dan The Hill, pesawat keluarga Airbus A320 menjadi jenis yang paling sering mengalami fume event. 

4 dari 4 halaman

Tahun lalu, 61 persen laporan berasal dari Airbus—tiga kali lebih banyak dibandingkan Boeing.

Alasannya berkaitan dengan desain. “Airbus A320 masih menggunakan sistem bleed air tradisional untuk mengalirkan udara dan menekan sistem hidrolik, sedangkan Boeing 787 memakai sistem listrik yang lebih bersih,” jelas Bubb.

Apa yang Harus Kamu Lakukan Jika Terjadi di Penerbanganmu?

Kalau kamu berada di pesawat dan mencium bau menyengat seperti oli terbakar, jangan panik, tapi segera tutup hidung dan mulut dengan kain atau masker. 

Bila pesawat belum lepas landas dan kamu mulai merasa mual, segera laporkan pada pramugari dan minta turun dari pesawat.

Jika pesawat sudah terbang dan asap semakin tebal, tetap tenang dan ikuti instruksi awak kabin.

FAA mewajibkan maskapai menyelidiki dan memperbaiki setiap insiden sebelum pesawat dioperasikan kembali.

Pemerintah Amerika kini mendorong sistem pelaporan khusus untuk asap kabin, agar data bisa lebih transparan dan penanganan lebih cepat.

Mesin Bisa Rusak, Tapi Keselamatan Tetap Prioritas

Daniel Bubb mengingatkan bahwa pesawat, pada dasarnya, adalah mesin kompleks yang bekerja sangat keras setiap hari. 

“Komponen bisa aus, dan kebocoran bisa terjadi. Tapi maskapai berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keselamatan,” katanya.

Meski terdengar menakutkan, kasus asap kabin tetap tergolong jarang dibandingkan jumlah penerbangan global setiap harinya. 

Namun, memahami penyebab dan langkah pencegahan bisa membantu penumpang tetap waspada dan aman saat terbang.

Ambar/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
Amerika SerikatDeltakabin pesawatpilot Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved