TRIBUNTRAVEL.COM - Di Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, terdapat salah satu pusat kuliner lezat di wilayah barat Jawa Tengah.
Tak hanya memiliki sajian tradisional yang menggugah selera, kawasan ini juga menjadi tempat lahirnya berbagai inovasi kuliner unik yang siap menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Inovasi kuliner tak biasa hadir di Kota Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Menggala Ranch di Cilongok Banyumas, Jawa Tengah Wisata Edukasi Ala New Zealand
Baca juga: 5 Sate Kambing Enak di Solo Buat Makan Siang, Dagingnya Empuk dengan Porsi yang Melimpah
Sebuah warung sate kambing menciptakan olahan unik berupa sate kambing 'tusuk pedang' dengan panjang mencapai satu meter.
Tak hanya mencuri perhatian karena ukurannya yang luar biasa, sate ini diklaim sebagai sate kambing terpanjang se-Indonesia dan sudah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Adalah Maryoso, pemilik warung Sate Kambing Masih Cempe (KMC) Purwokerto, yang menggagas ide tersebut.
Ia mengatakan, inovasi ini muncul dari keinginan menjawab masukan para konsumen yang menginginkan menu sate yang berbeda dari biasanya.
"Inspirasi awalnya itu dari masukan konsumen.
Akhirnya saya kepikiran buat bikin sate seperti ini.
Jadi saya pikir ya sudah sekalian buat varian baru," ujar Maryoso kepada Tribunbanyumas.com, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Onsen Ala Jepang di Pancuran Pitu Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah Hadirkan Sensasi Baru
Baca juga: Itinerary Trip Seharian ke Banyumas Bareng Anak: Kebun Raya Baturraden & Lodeh Iwak Kali
Maryoso menuturkan, sate kambing berukuran jumbo ini hanya tersedia di outlet pusat Jalan Jatisari, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara.
Ia ingin menjadikannya sebagai ciri khas utama dari cabang pusat.
"Sate panjang ini belum ada di cabang lain.
Saya ingin yang di Jatisari ini jadi ikon, karena ini varian spesial," jelasnya.
Sate kambing yang diberi nama Sate Bawor ini hadir dalam empat ukuran berbeda, yakni 35 cm, 50 cm, 75 cm, dan yang terbaru 1 meter.
Untuk varian terpanjang, berat dagingnya hampir mencapai setengah kilogram dengan harga Rp100 ribu per tusuk.
"Kalau yang 35 cm kita sediakan 30 'tusuk pedang'.
Nah, kalau yang 1 meter ini kita sediakan 'tusuk pedang' khusus yang memang kita pesan sendiri," ungkap Maryoso.
Nama Bawor diambil dari tokoh punakawan khas Banyumas.
Ia berharap inovasi kuliner ini dapat menjadi ikon baru kuliner Banyumas, layaknya sate klatak dari Yogyakarta.
"Kenapa namanya Bawor, saya inginnya sate bawor ini jadi ikon Banyumas.
Kalau Jogja punya sate klatak, Banyumas juga bisa punya sate bawor," katanya.
Dari sisi kualitas, Maryoso mengaku sempat khawatir mengenai tekstur daging yang digunakan, mengingat ukurannya yang besar dan tebal.
Namun hasil uji coba menunjukkan daging tetap empuk dan bebas bau prengus.
"Saya awalnya khawatir apakah kalau dengan ukuran besar bisa empuk.
Tapi setelah saya coba ternyata bisa juga dan tidak prengus," ujarnya.
Untuk menjaga kualitas rasa, ia menggunakan daging kambing muda berusia sekitar lima bulan.
Selain itu, proses pembakaran dilakukan perlahan agar bumbu meresap hingga ke bagian terdalam.
Tak hanya itu, Maryoso juga sudah mendaftarkan inovasi kuliner ini ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Ini sate kambing panjang se-Indonesia, sudah saya daftarkan di HAKI, tinggal beberapa tahap lagi," ucapnya.
Kehadiran sate sepanjang satu meter ini sontak menarik perhatian para pengunjung.
Salah satu penikmat sate, Putra (31) mengaku terkejut saat pertama kali melihat tampilan sate "tusuk pedang" tersebut.
"Unik banget.
Tadi pertama lihat agak takut, soalnya ditusuk pakai pedang.
Tapi ini baru pertama kali makan sate sepanjang ini," kata Putra.
Menurutnya, rasa sate ini tak hanya unik dari bentuk, tetapi juga lezat.
Dagingnya besar-besar, empuk, dan tidak berbau.
"Rasa bumbunya meresap sampai ke dalam.
Nyopotnya memang agak effort, tapi sesuai banget sama rasanya.
Pas dimakan dagingnya ternyata empuk," ujarnya.
Putra menilai, harga Rp100 ribu per tusuk cukup terjangkau apabila dibandingkan dengan porsi yang didapat.
"Kalau beli sate biasa bertiga bisa habis sampai Rp 200 ribu.
Tapi ini satu tusuk Rp 100 ribu bisa buat bertiga atau empat orang.
Cocok banget kalau datang sama teman-teman," tambahnya.
Dengan panjang yang mencapai satu meter dan disajikan di atas wadah khusus menyerupai nampan panjang.
Sate kambing "tusuk pedang" ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para pecinta sate di Purwokerto.
(Cynthia/TribunTravel) (Tribun Jateng)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.